Asro Medika

Senin, 17 Oktober 2011

Patent Duktus Arteriosus


Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi normal duktus tersebut menutup secara fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2 – 3 minggu. Bila tidak menutup disebut Duktus Arteriosus Persisten (Persistent Ductus Arteriosus : PDA). (Buku ajar kardiologi FKUI, 2001 ; 227)
Patent Duktus Arteriosus adalah kegagalan menutupnya ductus arteriosus (arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah dari aorta tang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah. (Suriadi, Rita Yuliani, 2001; 235)
Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah lahir, yang menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke dalam arteri pulmoner (tekanan lebih rendah). (Betz & Sowden, 2002 ; 375)
a.       Etiologi dan faktor risiko
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan ductus arteriosus tidak menutup :
1).   Keberadaan prostaglandin berlebih saat bayi lahir, sehingga duktus arteriosus terus berdilatasi
2).   System saraf otonom
3).   Adanya mediator kimia tertentu
4).   Kelainan otot duktus
5).   Paru-paru tidak mampu mengeliminasi prostaglandin dari gestasi yang masih bersirkulasi
Faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan :
1)      Premature
2)      Sex : wanita : laki-laki = 1,5 : 1
3)      Faktor Prenatal :
·         Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella.
·         Hipoksia pada ibu
·         Ibu alkoholisme.
·         Umur ibu lebih dari 40 tahun.
·         Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang memerlukan insulin.
·         Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu, misal amfetamin, ampicilin, busulfan, lithium, retinoids, thalidomide, thrimethadion, kokain, calcium channel blockers, coritcosteroids, marijuana, fluoxetine (Prozac™), chemotherapy, antihistamine drugs, dan anticonvulsant drugs.
·         Kelompok sosial-ekonomi bawah, tinggal di urban area
4).   Kondisi yang menyebabkan rendahnya tekanan oksigen di darah, missal : immature paru-paru, coexisting congenital heart defects, dan high altitude.
5).   Faktor Genetik :
§  Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
§  Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
§  Kelainan kromosom seperti trisomi 21, trisomy 18, trisomy 13, Char syndrome, Noonan syndrome, Holt-Oram syndrome, Meckel-Gruber syndrome, congenital rubella syndrome, 22q11 deletion.
§  Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
Manifestasi klinik
Manifestasi klinis PDA pada bayi prematur sering disamarkan oleh masalah-masalah lain yang berhubungan dengan prematur (misalnya sindrom gawat nafas). Tanda-tanda kelebihan beban ventrikel tidak terlihat selama 4 – 6 jam sesudah lahir. Bayi dengan PDA kecil mungkin asimptomatik, bayi dengan PDA lebih besar dapat menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif (CHF)
§  Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung
§  Malnutrisi
§  Gangguan pertumbuhan
§  Machinery murmur persisten (sistolik, kemudian menetap, paling nyata terdengar di tepi sternum kiri atas)
§  Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / Nadi menonjol dan meloncat-loncat, Tekanan nadi yang lebar (lebih dari 25 mm Hg)
§  Takhikardia (denyut apeks lebih dari 170), ujung jari hiperemik
§  Resiko endokarditis dan obstruksi pembuluh darah pulmonal.
§  Infeksi saluran nafas berulang, mudah lelah
§  Apnea
§  Tachypnea
§  Nasal flaring
§  Retraksi dada
§  Hipoksemia
§  Peningkatan kebutuhan ventilator (sehubungan dengan masalah paru)
Prognosis.
            Duktus arteriosus  dapat menutup spontan saat kelahiran. Tetapi duktus arteriosus  juga  dapat menetap sehingga diperlukan  pembedahan untuk memotong duktus arteriosus. Jika tidak dilakukan pembedahan, maka beban jantung akan meningkat dan terjadi kongesti pulmonary secara bertahap yang menjadi lebih berat sejalan dengan usia sehingga diperkirakan pasien dengan PDA akan meninggal pada usia 20-40 tahun.
            Adults and children can survive with a small opening remaining in the ductus arteriosus. Treatment, including surgery, of a larger PDA is usually successful and frequently occurs without complications. Proper treatment allows children and adults to lead normal lives.  Dawn A. Jacob. M.S., C.G.C.
Komplikasi
·                             Endokarditis
·                             pulmonal hipertensi
·                             Infeksi paru-paru berulang
·                             Aritmia maupun gagal jantung.
·                             Obstruksi pembuluh darah pulmonal
·                             CHF
·                             Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur)
·                             Enterokolitis nekrosis
·     Gangguan paru yang terjadi bersamaan (misalnya sindrom gawat nafas atau displasia bronkkopulmoner)
·     Perdarahan gastrointestinal (GI), penurunan jumlah trombosit
·                             Hiperkalemia (penurunan keluaran urin)
·                             Gagal tumbuh

Team Samo Kito

Apical Diastolic Rumble.


 Apical diastolic rumble tejadi akibat peningkatan aliran darah yang melalui katup mitral saat diastol pada katup yang normal juga dapat menimbulkan rumble, seperti pada regurgitasi mitral, VSD, PDA, dan complete heart block.

Murmur


  Heart murmur adalah suara (bunyi) yang dapat didengar dengan stethoscope yang umum, yang dihasilkan ketika darah lewat melalui area-area tertentu dari jantung. Jantung mempunyai empat bilik-bilik, dua atria (tunggal = atrium) dan dua ventricles yang dipisahkan oleh "skeleton" dari cartilage (tulang muda) yang memisahkan setiap bilik. Skeleton tersusun dari atrial septum, ventricular septum dan empat klep-klep (aortic, pulmonary, mitral dan tricuspid) yang mengarahkan aliran darah pada rute yang spesifik didalam jantung yang mengizinkan penggunaan yang paling efisien dari setiap denyut jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Suara murmur dihasilkan ketika aliran darah didalam jantung tidak lancar dan turbulensi terjadi.
   Murmur digambarkan apakah ia terdengar pada systole (ketika jantung sedang memompa) atau diastole (ketika jantung sedang mengisi). Lokasi pada dada dan dimana suara menyebar adalah penting dalam menentukan dimana murmur berasal. Intensitas dari murmur biasanya diderajatkan pada skala 6 titik seperti berikut:
  • 1/6 sedikit terdengar
  • 2/6 mudah didengar namun lembut
  • 3/6 mudah didengar namun keras (nyaring)
Murmurs derajat 4, 5 dan 6 mempunyai getaran yang berhubungan yang dirasakan ketika dinding dada diraba:
  • 4/6 murmur yang nyaring
  • 5/6 murmur yang nyaring yang daat didengar dengan hanya bagian dari stethoscope menyentuh dada
  • 6/6 murmur yang nyaring yang dapat didengar dengan stethoscope diatas dada (tidak menyentuh)

Gradations of Murmurs

Grade
Description
Grade 1
Very faint, heard only after listener has "tuned in"; may not be heard in all positions.
Grade 2
Quiet, but heard immediately after placing the stethoscope on the chest.
Grade 3
Moderately loud.
Grade 4
Loud, with palpable thrill (ie, a tremor or vibration felt on palpation)
Grade 5
Very loud, with thrill. May be heard when stethoscope is partly off the chest.
Grade 6
Very loud, with thrill. May be heard with stethoscope entirely off the chest.