Asro Medika

Minggu, 10 Juni 2012

RINITIS VASOMOTOR



  Mahyudin
                                                                        04081001038

Definisi
            Suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi, alergi, eosinophilia, perubahan hormonal (hamil, hipertiroid) dan pajanan obat (kontrasepsi oral, antihipertensi, B-bloker, aspirin, klorpromazin dan obat topikal hidung dekongestan).

Etiologi dan Patofisiologi
àBelum jelas diketahui, masih berupa hipotesis,
Neurogenikà ketidakseimbangan impuls saraf otonom di mukosa hidung berupa bertambahnya aktivitas sistem parasimpatisànukleus salivatori superiorà ganglion sfenopalatinaà n. vidianusà pelepasan ko-transmiter asetilkolin, vasoaktif internal peptideà vasodilatasi dan peningkatan sekresi hidungà kongesti hidung
            Neuropeptidaàpeningkatan rangsangan terhadap saraf sensoris serabut C di hidung à pelepasan neuropeptida-à substansi P dan calsitonin gene related proteinà meningkatkan permeabilitas vascular dan sekresi kelenjarà peningkatan respon pada hiperaktivitas hidung.
            NOà peningkatan NO pada lapisan epitel hidungà kerusakan dan nekrosis epitelà akibatnya setiap ada rangsang non-spesifik langsung ke sub-epitelàpeningkatan reaktivitas serabut trigeminal dan recruitmen reflex vascular dan kelenjar mukosa hidung.
            Traumaà yang dapat menyebabkan mekanisme neurogenic dan neuropeptida


Klasifikasi (berdasarkan gejala yang menonjol)
            Golongan bersin (sneezers), golongan rinore (runners), golongan tersumbat (blockers).
           
Diagnosis
            Anamnesis à mencari faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala, (umumnya non-spesifik; udara dingin, rokok, bau yg menyengat, stress, kelelahan, dll). Gejala dominan--.hidung tersumbat, bergantian kiri dan kanan, terdapat rinore mukoid atau serous, jarang disertai gatal pada mata.

            Pem Fisik à Inspeksi : tidak ada patognomonik.
                                   Rhinoskopi anterioràedema mukosa hidung, konka berwarna merah gelap atau merah tua, tetapi dapat pula pucat. Permukaan  konka licin, berbenjol-benjol (hipertrofi), sekret hidung bersifat mukoid dan sedikit, pada golongan rinoreàsekret bersifat serous dan banyak.
                                    Pem Penunjang à dilakukan untuk menyingkirkan rinitis alergi. Eosinophil biasanya sedikit, tes cukit kulit (-), kadar IgE spesifik tidak meningkat.

Tatalaksana
            Menghindari stimulus/faktor pencetus, simtomatis--. Dekongestan oral + antihistamin, cuci hidung larutan garam fisiologis, beratà kortikosteroid topical; flutikason propionate, ipatrium bromide (antikolinergik). Gagalàkauterisasi, konkotomi, neurektomi

Prognosisà golongan obstruksi lebih baik daripada rinore.
KomplikasiàRinitis Hipertrofi, Infeksi SPN, Polip Hidung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar