Asro Medika

Kamis, 14 Juli 2011

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA


Anatomi alat reproduksi perempuan
Organ reproduksi perempuan terbagi atas :
1.      Organ genitalia eksterna (bagian untuk sanggama)
2.      Organ genitalia interna (bagian untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, transportasi blastokist, implantasi dan tumbuh kembang janin).

Organ genitalia eksterna
Organ genitalia eksterna biasa disebut vulva, meliputi sebua organ yang tampak dari luar dan terdapat di antara os pubis dan perineum. Vulva terdiri atas:

1.      Mons veneris atau mons pubis
Mons pubis adalah jaringan lemak yang menonjol pada bagian depan simfisis pubis yang setelah pubertas akan ditutup oleh rambut kemaluan yang umumnya berbentuk segitiga dengan dasar pada tepi atas simfisis dan meluas ke bawah sampai sisi luar labia mayora.  

1.      Labia mayora
Merupakan jaringan lemak yang menonjol dari mons pubis ke bawah belakang, dimana bagian kanan dan kiri labia mayora bertemu membentuk komissura posterior. Labia mayora analog dengan skrotum pada pria. Bagian luar labia mayora menyerupai kulit biasa. Di bawah kulit terdapat jaringan pengikat padat yang banyak mengandung serabut elastic dan jaringan lemak dengan pleksus venosus, tetapi tidak terdapat elemen-elemen otot. Pleksus venosus ini dapat pecah karena trauma dan membentuk hematoma.

2.      Labia minora
Merupakan lipatan pipih yang terletak di sebelah medial labia mayora. Ke depan kedua labia minora bertemu di atas klitoris membentuk preputium klitoridis dan yang di bawah klitoris membentuk frenulum. Ke belakang kedua labia ini juga bersatu dan membentuk fossa naviculare, yang tampak utuh pada perempuan yang belum melahirkan dan tampak tebal dan tidak rata pada perempuan yang pernah melahirkan,
Labia minora ditutup epitel gepeng berlapis dengan tonjolan-tonjolan papil, dan mengandung banyak glandula sebasea serta ujung-ujung saraf yang menyebabkan labia minora sangat sensitif

3.      Klitoris
Tertutup oleh preputium klitoridis yang terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis. Glans klitoris terdiri atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf sehingga sangat sensitif

4.      Selaput dara (hymen)
Hymen terutama terdiri atas jaringan pengikat elastic dan kolagen yang ditutup sebelah dalam dan luar oleh epitel gepeng berlapis, tidak ada kelenjar atau elemen-elemen otot dan tidak banyak mengandung serabut-serabut saraf. Biasanya hymen berlubang kecil sampai sebesar ujung jari atau 2 jari. Pada koitus pertama kali umumnya hymen akan robek pada beberapa tempat dan biasanya pada sebelah belakang dan kadang-kadang tidak berdarah.

5.      Vestibulum
Vestibulum merupakan suatu daerah di antara kedua labia minora kanan kiri dan meluas dari klitoris sampai frenulum labiorum pudenda. Kurang lebih 1-1,5cm di bawah klitoris ditemukan orifisium uretra eksternum. Tidak jauh dari lubang kemih, di kiri dan kanan bawahnya, dapat dilihat dua ostia Skene. Saluran Skene analog dengan kelenjar prostat pada laki-laki.

6.      Kelenjar Bartholin
Di kiri dan kanan dekat fossa navikulare terdapat kelenjar Bartholin. Kelenjar ini berukuran diameter lebih kurang 1 cm, terletak di bawah otot konstriktor kunni. Pada waktu rangsangan seksual, kelenjar ini mengeluarkan lendir.

7.      Bulbus vestibule
Merupakan kumpulan vena yang terletak di bawah selaput lender vestibulum, dekat ramus os pubis. Bulubus vestibule sebagian tertutup oleh muskulus iskio kavernosus dan muskulus konstriktor vagina. Secara embriologik, bulbus vestibule homolog dengan korpus kavernosus. Pada waktu persalinan biasanya kedua bulbus tertarik ke atas sampai di bawah arkus pubis, kadang-kadang bulbi vestibule dapat luka dan robek sehingga menimbulkan pendarahan banyak dan hematoma vulvae.


Organ genitalia interna

1.      Vagina
Vagina merupakan saluran muskulomembranosa yang menghubungkan vulva dan uterus dan terletak di antara vesika urinaria dan rectum. Di antara vesika urinaria dan vagina terdapat septum vesikovaginalis, sedang di antara dinding vagina bagian bawah dan rectum terdapat jaringan ikat septum rektovaginalis. Seperempat bagian atas dinding vagina belakang terpisah dari rectum oleh kantong rektouterina yang biasa disebut kavum Douglasi. Dinding kanan dan kiri vagina berhubungan dengan muskulus levator ani. Di puncak vagina dipisahkan oleh serviks, terbentuk forniks anterior, posterior dan lateralis kiri dan kanan. Forniks mempunyai arti klinik karena organ internal pelvis dapat dipalpasi melalui dinding forniks yang tipis. Selain itu, forniks posterior dapat digunakan sebagai akses masuk ke dalam rongga peritoneum.
Bentuk dalam vagina berlipat-lipat disebut ruggae. Di vagina tidak didapatkan kelenjar-kelenjar bersekresi. Epitel vagina terdiri atas epitel gepeng tidak bertanduk, di bawahnya terdapat jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah
            Vaskularisasi vagina:
1.      Arteria uterine, memberikan vaskularisasi kepada 1/3 vagina bagian atas
2.      Arteria vesikalis inferior, memberikan vaskularisasi kepada 1/3 vagina bagian tengah
3.      Arteria hemoroidalis mediana dan arteria pidendus interna yang memberikan darah ke vagina 1/3 bagian bawah.
Darah kembali melalui pleksus venosus yang mengikuti arteria dan masuk ke dalam vena hipogastrika.

Limfatisasi vagina:
Getah bening yang berasal dari 2/3 bagian atas vagina akan melalui kelenjar getah bening di daerah vasa iliaka, sedangkan getah bening yang berasal dari 1/3 bagian bawah akan melalui kelenjar getah bening di region inguinalis.
            Inervasi vagina
                        Sebagian besar vagina merupakan alat yang relative kurang sensitive
1.      Uterus
Uterus berbentuk seperti buah avokad yang sedikit gepeng kea rah depan belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25cm. letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio.
Uterus terdiri atas fundus uteri, korpus uteri, serviks uteri. Corpus uteri merupakan bagian uterus yang terletak di bawah tuba uterine. Bagian bawah korpus menyempit yang akan berlanjut sebagai serviks uteri. Serviks menembus dinding anterior vagina dan terbagi atas portio supravaginalis dan portio vaginalis cervicis uteri. Saluran yang terdapat dalam serviks disebut kanalis servikalis yang dilapisi oleh kelenjar-kelenjar torak bersilia dan berfungsi sebagai reseptakulum seminis. Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di vagina disebut ostium uteri eksternum.
Ismus adalah bagian uterus antara serviks dan korpus uteri, diliputi oleh peritoneum viserale yang mudah sekali digeser dari dasarnya atau digerakkan di daerah plika vesikouterina.
            Histologi uterus
            Secara histologik dari dalam ke luar, uterus terdiri atas:
1.      Tunica mucosa atau endometrium di korpus uteri dan endoserviks di serviks uteri. Endimetrium terdiri atas epitel kuboid, kelenjar-kelenjar dan jaringan dengan banyak pembuluh darah yang berkelok-kelok.
 
1.      Tunica muscularis atau myometrium yang sangat tebal dan dibentuk oleh otot polos yang disokong oleh jaringan ikat. Lapisan otot polos uterus di sebelah dalam berbentuk sirkular dan di sebelah luar longitudinal. Di antara kedua lapisan itu terdapat lapisan otot oblik berbentuk anyaman
2.      Lapisan serosa, yakni peritoneum visceral
Uterus terfiksasi dalam rongga pelvis tetapi terfiksasi dengan baik oleh jaringan ikat dan ligament yang menyokongnya. Ligament yang memfiksasi uterus adalah sebagai berikut:
1.      Ligamentum kardinal (Mackenrodt)
Yakni ligamentum terpenting yang mencegah uterus tidak turun. Terdiri dari jaringan ikat tebal yang berjalan dari serviks dan puncak vagina kea rah lateral dinding pelvis.
2.      Ligamentum sakro-uterina
Merupakan ligamentum yang menahan uterus supaya tidak banyak bergerak. Berjalan dari serviks bagian kiri dan kanan  ke arah os sacrum.
3.      Ligamentum rotundum
Merupakan ligamentun yang menahan uterus dalam antefleksi. Berjalan dari fundus uteri kiri-kanan ke daerah inguinal
4.      Ligamentum latum
Yakni ligamentum yang meliputi tuba. Berjalan dari uterus kea rah lateral. Untuk memfiksasi uterus ligamentum ini tidak banyak artinya.
5.      Ligamentum infundibulo-pelvikum
Yakni ligamentum yang menahan tuba falloppii. Berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis
Vaskularisasi uterus
Uterus diperdarahi oleh arteria uterine yang berasal dari arteria iliaka interna (disebut juga arteri hipogastrika) yang melalui dasar ligamentum latum masuk ke dalam uterus di daerah serviks kira-kira 1,5cm di atas forniks lateralis vagina.
Pembuluh darah lain yang member vaskularisasi ke uterus adalah arteria Ovarika kiri dan kanan. Arteria ini berjalan dari lateral dinding pelvis melalui ligamentum infundibulo-pelvikum mengikuti tuba falloppii. Bersama-sama kembali melalui pleksus vena hipogastrika.
            Aliran limfe
Pembuluh limfe dari fundus uteri berjalan bersama arteria ovarica dan mengalirkan limfe ke nodi para aortic setinggi vertebra L1. Pembuluh limfe dari corpus uteri dan serviks uteri bermuada ke nodi iliaci interni dan nodi iliaci eksterni. Beberapa pembuluh limfe mengikuti ligamentum teres uteri di dalam canalis inguinalis dan mengalirkan cairan limfe ke nodi inguinalis superficiales.
            Inervasi
            Saraf simpatis dan parasimpatis berasal dari pleksus hipogastrikus inferior 
1.      Tuba fallopi, terdiri atas:
1.      Pars interstitialis, yaitu bagian yang terdapat di dinding uterus
2.      Pars ismika, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya
3.      Pars ampularis, yaitu bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi
4.      Infundibulum, yaitu bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan memiliki fimbrae
Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum visceral yang merupakan bagian dari ligamentum latum.
2.      Ovarium
Mesovarium menggantung ovarium di bagian ligamentum latum kanan dan kiri. Ukurannya kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5cm. pinggir atasnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium sedangkan pinggir bawahnya bebas. Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus melalui ligamentum ovarii propium. Bagian ligamentum latum yang terletak antara perlekatan mesovarium dan dinding lateral pelvis disebut ligamentum suspensorium ovarii.
Ovarium biasanya terletak di depan dinding lateral pelvis pada lekukan yang disebut fossa ovarica. Fossa ini dibatasi di atas oleh arteria dan vena iliaca eksterna serta di belakang oleh arteria dan vena iliaca interna.
            Vaskularisasi ovarium
·         Arteria ovarica yang berasal dari aorta abdominalis setinggi vertebra lumbalis 1
·         Vena ovarica dextra bermuara ke vena cava inferiot sedangkan vena ovarica sinistra ke vena renalis sinistra
Persarafan
Persarafan ovarium berasal dari pleksus aorticus dan mengikuti perjalanan arteria ovarica.






1 komentar:

  1. Terima kasih sangat membantu.
    Tetapi lebih bagus lagi jika disertakan referensi dari buku apa.

    BalasHapus