Asro Medika

Kamis, 07 Juni 2012

Tatalaksana Serumen Plug


BAHAN 1
Penatalaksanaan disesuaikan dengan konsistensi serumen.
1.      Jika serumen lembek hanya dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada aplikator. Serumen yang sudah keras dikeluarkan dengan cara dikait dengan alat pengait.
2.      Serumen yang terlalu dalam (mendekati membran timpani), dikeluarkan dengan cara mengirigasi liang telinga. Pada serumen yang keras membatu sebelum dikeluarkan harus dilembekkan terlebih dahulu dengan karbol gliserin 10% tiga kali tiga tetes sehari, selama tiga sampai lima hari, setelah itu dikait dengan alat pengait atau diirigasi jika serumen telah terdorong jauh kedalam liang telinga.

BAHAN 2
Penatalaksanaan
·                     Serumen cair. Bila serumen sedikit, bersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas atau disedot dengan pompa penghisap.
·                     Serumen lunak. Bila serumen banyak dan tidak ada riwayat perforasi membran timpani, lakukan irigasi liang telinga dengan larutan permanganat 1/1000 suhu larutan sesuai suhu tubuh. Bila ada riwayat perforasi membran timpani, maka tidak dapat dilakukan irigasi. Bersihkan serumen dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas.
·                     Serumen liat. Dikait dengan pengit serumen, apabila tidak berhasil lakukan irigasi dengan syarat tidak ada perforasi membrana timpani.
·                     Serumen keras dan padat. Apabila serumen berukuran besar dan menyumbat liang telinga, lunakkan terlebih dahulu dengan meneteskan karboliserin 10% selama 3 hari, kemudian keluarkan dengan pengait atau dilakukan irigasi.

BAHAN 3

Penatalaksanaan
1.      Serumen yang masih lunak, dapat dibersihkan dengan kapas yang dililitkan oleh aplikator (pelilit).
2.      Serumen yang sudah agak mengeras dikait dan dibersihkan dengan alat pengait.
3.      Serumen yang lembek dan letaknya terlalu dalam, sehingga mendekati mebran timpani, dapat dikeluarkan dengan mengirigasi liang telinga (spooling).
4.      Serumen yang telah keras membatu, harus dilembekkan terlebih dahulu dengan karbol gliserin 10 %, 3 kali 3 tetes sehari, selama 2-5 hari (tergantung keperluan), setelah itu dibersihkan dengan alat pengait atau diirigasi (spooling).

Teknik Irigasi Liang Telinga
Dalam melakukan tindakan irigasi liang telinga (spooling) ada beberapa hal yang harus diketahui dan diperhatikan oleh tenaga medis sebelum melakukan tindakan tersebut, antara lain :
• Pasien tidak mempunyai riwayat sakit telinga yang menyebabkan rupture gendang telinga,
   seperti riwayat congekan (OMSK), maupun riwayat trauma gendang telinga.
• Pasien tidak sedang mengalami sakit telinga luar (otitis eksterna).

Prosedur Tindakan Spooling (Irigasi) telinga adalah :

A. Persiapan Alat :
1. Alat Spooling atau Spuit 20 cc.
2. Kom berisi air hangat kuku secukupnya.
3. Bak Bengkok untuk menampung kotoran telinga.
4. Handuk sebagai alas pelindung .
5. Sarung tangan disposable.
6. Otoscope
7. Cotton bud secukupnya.
8. Cairan NaCl hangat atau air hangat.
9. Cairan H2O2 3 % dalam tempatnya.
B. Persiapan pasien :
1. Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan (inform consent), dan minta
    kepada pasien agar bersikap kooperatif.
2. Posisikan pasien dengan terlentang dan kepala miring ke sisi berlawanan dengan telinga yang
    akan dibersihkan.
   
3. Tindakan
a. Tetesi telinga pasien dengan H2O2 3 % (jika masih ada yang keras), tunggu sampai kotoran
    hancur atau larut kira-kira 10 – 15 menit.
b. Tempatkan bak bengkok dibawah telinga yang dibersihkan, dan beri alas handuk untuk   
    mencegah tetesan air mengenai pasien.
c. Perintahkan pasien agar bangun dan duduk tegak
d. Semprot telinga pasien dengan Cairan NaCl hangat secara perlahan sampai telinga bersih.
e. Eksplorasi dengan otoscope.

Pustaka
1.      Iskandar, H. Nurbaiti. Sumbatan Seruman. Dalam: Soepardi, dr. Efiaty Arsyad; Hadjzt, dr. Fachri; Iskandar, prof. dr. Nurbaiti (editor). Penatalaksanaan penyakit dan kelainan Telinga Hidung Tenggorok. Edisi ketiga. Jakarta, Balai penerbit FKUI, 2003: 33-34.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar