Asro Medika

Kamis, 18 Agustus 2011

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM UROGENITALIA PEREMPUAN

Sistem urinaria adalah salah satu sistem ekskretorius tubuh. Strukturnya adalah:
1.      2 ginjal (ren) yang menghasilkan urine
2.      2 ureter yang membawa urine dari ginjal ke vesica urinaria (kandung kemih)
3.      1 kandung kemih dimana urine dikumpulkan
4.      1 urethra tempat dimana urine dikeluarkan dari VU
Sistem urinaria berperan penting dalam memelihara homeostasis air dan konsentrasi elektrolit tubuh. Ginjal memproduksi urine yang mengandung sisa metabolisme, nitrogen dari urea dan asam urat, kelebihan ion dan beberapa obat-obatan.

  1. REN (GINJAL)
Ginjal terletak retroperitoneal di bagian posterior dinding abdomen. Ia berada disisi-sisi columna vertebra, di belakang peritoneum dan di bawah diafragma. Ginjal kanan terletak 12 mm lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hepar. Ukuran panjang ginjal sekitar 11 cm, lebar 6 cm dan tebalnya 4 cm.

Hubungan
-          Posterior    : diafragma (memisahkannya dari pleura), m. quadratus lumborum, m. psoas, m. transversus abdominis, costa XII dan 3 nervus subcostalis, Vertebrae thoracalis XII, n. iliohypogastricus dan n. ilioinguinalis (LI)
-          Anterior     : ginjal kanan berbatasan dengan hepar, bagian kedua duodenum (dapat dilihat pada tindakan nephrektomi kanan) dan colon ascendens. Di anterior ginjal kiri terdapat gaster, pankreas beserta pembuluh darahnya, lien dan colon descendens. Kelenjar suprarenalis terletak di atas masing-masing ren pada polus superior.

Di dalam ginjal, ureter terbagi menjadi dua atau tiga calyx major yang masing-masing terbagi lagi menjadi beberapa calyx minor. Setiap calyx minor kemudian menekuk satu jaringan papilla renalis dan disinilah mulainya tubulus collectivus melepaskan urine ke dalam ureter.
Ginjal terletak dalam suatu bantalan lemak peri renal yang berada dalam fascia renalis. Di bagian atas, fascia renalis bercampur dengan fascia yang menyelubungi diafragma, dan meninggalkan suatu ruangan untuk glandula suprarenalis (pada nephrectomy glandula suprarenalis mudah dipisahkan dari ginjal). Di bagian medial, fascia renalis bergabung dengan selubung aorta dan vena cava inferior. Di lateral, fascia renalis berlanjut dengan fascia transversalis. Hanya di bagian inferior fascia renalis relatif terbuka sebagai jalur ureter menuju pelvis.

Ginjal secara faktual memiliki 3 kapsula:
1.      fascia (fascia renalis)
2.      jaringan lemak peri renal
3.      kapsula yang sebenarnya capsula fibrosa yang mudah dikuliti pada ginjal normal tetapi melekat kuat pada suatu organ yang mengalami inflamasi.

Perdarahan
Arteri renalis dipercabangkan langsung dari aorta.
Vena renalis mengalirkan darah langsung ke dalam vena cava inferior.
Vena renalis kiri melewati bagian anterior aorta kira-kira di bawah tempat asalnya a. mesenterica superior. Sedangkan arteri renalis kanan melewati bagian posterior vena cava inferior.

Aliran Limfatik
Aliran limfe langsung menuju nodi lymphatici preaortae.

Fungsi utama ginjal:
  1. Mempertahankan keseimbangan air dalam tubuh
  2. Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian ion cairan ekstraseluler, termasuk ion sodium, klorida, pottasium, karbonat, kalsium, magnesium, sulfat, fosfat, dan hidrogen.
  3. Memelihara volume plasma yang sesuai, sehingga sangat berperan dalam pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri dengan mengatur keseimbangan air dan garam.
  4. Membantu memelihara keseimbangan asam-basa tubuh dengan menyesuaikan pengeluaran ion hidrogen dan karbonat melalui urin.
  5. Memelihara osmolaritas (konsentrasi zat terlarut) berbagai cairan tubuh, terutama melalui pengaturan keseimbangan air.
  6. Mengeksresikan (eliminasi) produk-produk sisa (buangan) dari metabolisme tubuh, misalnya urea, asam urat, kreatinin.
  7. Mengeksresikan banyak senyawa asing, misalnya obat, zat penambah pada makanan, pestisida, dan bahan-bahan eksogen non-nutrisi lainnya yang berhasil masuk ke dalam tubuh.
  8. Menghasilkan dan mengeluarkan erythropoietin yaitu hormon yang mengendalikan kecepatan pembentukan sel darah merah.
  9. Menghasilkan dan mengeluarkan renin yaitu suatu hormon enzimatik yang memicu reaksi berantai yang penting dalam mengatur tekanan darah.
  10. Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya.
URETER

Ureter merupakan kelanjutan dari pelvis renalis, berjalan ke bawah melalui cavum abdomen di belakang peritoneum di depan m.psoas kemudian oblique (miring) berjalan ke dinding posterior VU. Ureter memiliki panjang 25 cm (10 inci) dan terdiri dari pelvis ureter dan pars abdominalis serta pars pelvina dan pars intra vesicalis.
Ureter pars abdominalis terletak di atas pinggir medial m. psoas major (yang memisahkan ureter dari ujung processus transversus L2-L5). Kemudian menyilang memasuki pelvis pada bifurcatio arteri iliaca communis di depan art. sacroiliaca. Di bagian anterior, ureter kanan ditutupi pada bagian pangkalnya oleh duodenum bagian kedua dan terletak lateral dari vena cava inferior serta di belakang peritoneum posterior. Ureter kanan disilang oleh a.v. testicularis (a.v. ovarica), a.v. colica dextra, dan a.v. ileocolica. Sedangkan ureter kiri disilang oleh a.v. testicularis (a.v. ovarica), a.v. colica sinistra kemudian melewati tepi pelvis, di belakang colon mesosigmoideum dan colon sigmoideum.
Pars pelvina ureter berjalan di dinding lateral pelvis di depan a. iliaca interna persis di depan spina ischiadica kemudian ureter berjalan ke depan dan medial untuk memasuki vesica urinaria. Pada pria, ureter terletak di atas vesica seminalis pada bagian ujungnya yang kemudian disilang oleh vas deferens. Pada wanita, ureter melewati bagian atas fornix lateral vagina 2,5 cm di sebelah lateral porsio supravaginalis cervix dan membentang di bawah ligamentum latum dan a.v.uterina.
Pars intra vesicalis ureter berjalan oblik sepanjang dinding vesica urinaria kira-kira ¾ inci (2 cm); lapisan otot vesicae dan letaknya oblik ini menghasilkan susunan seperti sfingter atau katup pada bagian akhir ureter.
Ureter memiliki 3 lapisan jaringan: lapisan terluar berupa jaringan fibrosa kelanjutan capsula fibrosa ginjal. Lapisan tengah berupa lapisan otot yang melingkari ureter seperti spiral dan pada sepertiga bawah ada tambahan otot yang berjalan longitudinal. Lapisan luminal (dekat lumen) yaitu mukosa dengan epitel transisional.

Perdarahan
Ureter menerima suplai darah yang banyak secara segmental dari arteri-arteri yang ada sepanjang ureter yaitu aorta, a. renalis, a. testicularis (a. ovarica), a. iliaca interna dan a. vesicalis inferior.

Aspek Klinis
  1. Ureter dengan mudah dapat diidentifikasi pada keadaan hidup karena dinding ototnya yang tebal, menyerupai bentuk cacing (vermicularis) yang bergerak-gerak, terutama bila ditekan atau di sentil secara halus.
  2. Keseluruhan pars abdominalis dan bagian atas pars pelvina ureter melekat pada penutupnya (peritoneum) yang dapat terlihat, hal ini digunakan sebagai patokan membuka ureter karena peritoneum parietale di diseksi ke atas sehingga ureter muncul pada aspek posteriornya.
  3. Ureter relatif menyempit pada 3 tempat yaitu pada:
-          peralihan dari pelvis ureter dengan ureter pars abdominalis
-          pelvic brim
-          orificium ureterica (paling sempit dari ketiganya)
Calculus ureter biasanya terhenti pada salah satu dari ketiga tempat di atas.
  1. Ketika mencari batu ureter pada foto polos abdomen, harus terlihat hubungan ureter terhadap tulang. Ureter akan membentang di sepanjang ujung processus transversus, menyilang di depan art. sacroiliaca, kemudian melewati spina ischiadica dan kemudian menuju ke medial untuk masuk vesica urinaria. Suatu bayangan opak di sepanjang garis ini diduga adalah suatu kalkulus. Untuk memudahkan mempelajari ureter dapat dilakukan dengan pemeriksaan radiografi dengan menggunakan kateter ureter radio-opaque.
Fungsi dari masing-masing ureter adalah menyalurkan urin dari setiap ginjal ke sebuah kandung kemih (buli-buli atau vesica urinaria).


VESICA URINARIA

Vesica urinaria pada subjek dengan keadaan normal akan merasa tidak nyaman jika meregang terisi sebanyak 150-350 cc (0,5 pint). Bila terisi penuh, vesica urinaria pada orang dewasa akan menonjol dari cavitas pelvis masuk ke dalam cavum abdomen, memisahkan peritoneum dari dinding anterior abdomen. Ahli bedah menggunakan kenyataan ini pada pengangkatan vesica urinaria dengan membuat potongan extraperitoneal. Pada anak-anak  sampai usia + 3 tahun, pelvis masih relatif kecil sehingga vesica urinaria berada intraabdominal walaupun tetap extraperitoneal.



Hubungan
-          Anterior           : symphisis pubis
-          Superior           : vesica urinaria ditutupi oleh peritoneum dengan gelungan intestinum tenue dan colon sigmoideum pada bagian yang berlawanan. Pada wanita, corpus uteri tersandar di bagian postero-superiornya.
-          Posterior          : rectum (pada pria), ujung vas deferens dan vesicula seminalis. Pada wanita, vagina dan portio supravaginalis cervix.
-          Lateral             : m. levator ani dan m. obturator internus
            Pada pria, collum vesica urinaria bergabung dengan prostat, pada wanita vesica urinaria terletak tepat di atas fascia pelvis yang mengelilingi urethra.
            Lapisan otot yang menyelubungi vesica urinaria dibentuk oleh susunan serabut-serabut yang saling silang; jika otot ini mengalami hipertrofi pada keadaan obstruksi kronis (misalnya karena pembesaran prostat), otot tersebut akan membentuk trabekula sehingga tampak dinding vesica urinaria seperti ‘anyaman terbuka’ yang terlihat pada pemeriksaan cystoscopi.
Komponen sirkular otot menyelubungi dengan kuat menjadi sebuah sfingter yaitu sphincter urethra internum (involunter). Sfingter ini dapat rusak tanpa adanya inkontinensia yang dihasilkan sfingter eksterna yang masih intak (seperti terjadi pada prostatectomy).

Struktur
Bagian dalam vesica urinaria dan ketiga orificiumnya (orificium urethra internum dan 2 orificium ureterica—membentuk trigonum disebut trigonum Liautaudi) dapat mudah terlihat pada cystoscopi. Kedua orificium ureterica berjarak sekitar 2.5 cm pada saat vesica urinaria kosong, akan tetapi bila vesica urinaria dalam keadaan penuh, maka jarak keduanya akan bertambah menjadi 5 cm. Lapisan mukosa dan submukosa kebanyakan pada semua vesica urinaria tidak terlekat kuat pada lapisan otot di bawahnya sehingga tampak melipat-lipat jika vesica urinaria kosong dan tampak halus jika vesica urinaria penuh.
Antara kedua ureter tampak lipatan mukosa yang disebut lipatan interureteric yang dihasilkan oleh lapisan otot di bawahnya.

Perdarahan
Suplai darah berasal dari rr. vesicalis superior et inferior dari a. iliaca interna.
Vena vesicalis membentuk suatu plexus yang mengalirkan darah menuju ke v. iliaca interna.

Aliran Limfatik
Aliran limfatik mengalir ke pembuluh darah vesica menuju pembuluh iliaca kemudian menuju nodus limfatikus para aorticus.
Fungsi dari vesica urinaria adalah menyimpan urin secara temporer. Kantung berongga ini dapat diregangkan dan volumenya disesuaikan dengan mengubah-ubah status kontraktil otot polos di dindingnya. Secara berkala, urin dikosongkan dari kandung kemih ke luar tubuh.

UREHTRA
Urethra pada wanita
Urethra pada wanita panjangnya sekitar 4 cm (1,5 inci), terdapat sphincter urethrae dan terletak dekat sekali di depan vagina. Ostium externum vagina terbuka dan terletak 2,5 cm di belakang clitoris. Sphincter urethra wanita merupakan struktur yang lemah dan pengaturan vesica urinaria sangat tergantung pada sphincter interna yang dibentuk oleh otot sirkular vesica urinaria.

Mukosa pada tractus urinarius
Pelvis, ureter, vesica urinaria dan urethra dilapisi oleh epitel transisional. Ini dikenal dengan penamaan uroepithelium karena tampak gambaran uniform dan proses patologinya akan sama misalnya pada proses perkembangan papillomata. Sedangkan bagian urethra lainnya dilapisi oleh epitel columner kecuali pada ujung urethra akan berubah menjadi epitel squamosa.
Fungsi dari uretra pada wanita adalah menyalurkan urin dari vesika urinaria ke luar tubuh.

Daftar pustaka

Anatomi Klinik Snell
Guyton, Arthur C., dkk.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar