Asro Medika

Sabtu, 19 Maret 2011

Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK)

Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK) merupakan penyebab ambiguitas genitalia

yang paling sering. Sekitar 90-95% kasus HAK disebabkan oleh defisiensi 21-hydroxylase.

Angka kejadian berkisar antara 1:12,000 - 1:15,000 kelahiran; angka kejadian pada non

klasik tidak diketahui, mungkin lebih dari 3% dari tipe klasik. Perempuan yang menderita

defisiensi 21-hydroxylase klasik berat, pada masa prenatal terpapar oleh androgen

berlebihan, lahir dengan organ genitalia eksterna mengalami virilisasi. Kasus ini mula-mula

ditemukan pada pertengahan abad ke-19, diketahui adanya penurunan sifat genetik secara

resesif serta didapatkan kelainan hormonal, namun pemahaman yang lebih mendalam

mengenai penyakit ini masih belum diperoleh sampai pertengahan abad ke-20 . (1)

Defek dasar HAK karena defisiensi 21-hydroxylase adalah ketidakmampuan kelenjar

adrenal mensintesis kortisol secara adekuat, sehingga memberi sinyal pada hipotalamus dan

hipofisis untuk meningkatkan sekresi CRH dan ACTH, kemudian menyebabkan terjadinya

hiperplasi kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal selain mensintesis kortisol juga memproduksi

prekursor hormon seks yang pembentukannya tidak membutuhkan ensim 21-hydroxylase,

sehingga produksinya berlebihan. Setelah disekresikan hormon ini dimetabolisme lebih lanjut

menjadi androgen aktif, yaitu testosteron dan dihidrotestosteron serta estrogen dalam jumlah

sedikit dalam bentuk estrone dan estradiol. Ini akan menimbulkan virilisasi pada perempuan

masa prenatal dan pertumbuhan somatik yang cepat dengan fusi epifisis dini pada kedua jenis

kelamin. Sekitar dua pertiga pasien tidak dapat mensintesis aldosteron dalam jumlah yang

cukup untuk mempertahankan keseimbangan natrium, diistilahkan sebagai “ salt wasters ”

(pembuang garam). Hal ini merupakan predisposisi timbulnya dehidrasi hiponatremik yang

dapat mengancam jiwa. Pasien dengan produksi aldosteron yang cukup, tidak terjadi

pelepasan garam, namun menunjukkan tanda-tanda virilisasi dan atau peningkatan produksi

prekursor enzim 21-hydroxylase secara bermakna (17-hydroxyprogesteron) diistilahkan

sebagai virilisasi sederhana. Bentuk non klasik ini pada perempuan hanya menyebabkan

sedikit atau bahkan tanpa virilisasi sama sekali pada saat lahir.

Sudah kira-kira 15 tahun yang lalu gen CYP21 yang mengkode enzim 21-

hydroxylase didapatkan pada pasien dengan defisiensi 21-hiroksilase .

2 komentar:

  1. Oh,, brrti pada laki2 defisiensi ini memang fisiologis tjd??
    Atau Apakah pada laki2 mjd penykit lain??

    BalasHapus
  2. defisiensi salah satu hormon merupakan suatu keadaan yang patologis... karena pada keadaan normal semua tingkatan hormonal dijaga dalam batasan normal....

    penyakitnya tergantung defisiensi apa yang mendasari..

    BalasHapus