Menopause (Klimakterium) adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita, dimana:
ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan sel telur
aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti
pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesteron) berkurang.
Hot flushes selama perimenopause. temperatur jari-jari mengalami peningkatan kira-kira 3,1 ± 0,30C dan peningkatan ini menetap untuk selama lebih kurang 44 menit. Mekanisme terjadinya hot flushes ini belum diketahui secara lengkap. Hot flashes terjadi akibat peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggung. Kulit menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebih.
Dulu, terdapat teori yang mengatakan bahwa, penurunan estrogen-lah yang menyebabkan munculnya hot flushes. Tapi berdasarkan penelitian selanjutnya, teori ini dinyatakan tidak tepat lagi karena hot flushes bisa terjadi pada esterogen yang tinggi. Penekanan sekresi gonadotropin tidak mempengaruhi semburan panas. Terdapat pula teori lainnya yang menyebutkan bahwa peningkatan hormone FSH dan LH yang menyebabkan munculnya hot flushes.namun teori ini dipatahkan pula dengan percobaan melakukan penekanan terhadap sekresi FSH dan LH, dan hasilnya, hot flushes tetap muncul.
Dan berdasarkan penelitian terbaru, hot flushes diperkirakan karena peningkatan hormone adrenalin dan neuotensin.
Vaginal dryness kadang-kadang dialami akibat berkurangnya produksi estrogen selama perimenopause. Keadaan ini dapat menyebabkan atropi urogenital dan perubahan dalam kuantitas dan komposisi sekresi vagina. Perkiraan prevalensi vaginal dryness diantara wanita perimenopause lanjut antara 18-21%.
Hot flush itu cm dirasakan saat perimenopause saja atau trus2an stlah menopause??
BalasHapusTrimakasih
Maaf ya klo bnyk tanyaaaa!
Hehe
Bagus2 nih artikelnya
Makasih yaaaa