Definisi
Vaginosis bakterial adalah keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang disebabkan bertambahnya pertumbuhan flora vagina bakteri anaerob menggantikan Lactobacillus yang mempunyai konsentrasi tinggi sebagai flora normal vagina.
DD
Kandidiasis
Trikomoniasis
Faktor resiko
pemakaian AKDR, faktor pemberian antibiotik, penurunan estrogen, pencucian vagina (vaginal douching), serta berhubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi Gardnerella vaginalis.
epidemiologi
2/3 (asimptomatik).. Bakterial vaginosis ditemukan pada 15-19% pasien-pasien rawat inap bagian kandungan, 10-30% ibu hamil dan 24-40% pada klinik kelamin.
Etiologi
Gardnerella, Mobiluncus, Bacteroides, Fusobacterium, Veilonella, dan golongan Eubacterium, misalnya Mycoplasma hominis,
Patogenesis
Gardnerella vaginalis mengalami hiperpopulasi (simbiosis dengan bakteri anaerob lain)
berkurangnya jumlah Lactobacillus yang menghasilkan hidrogen peroksida.
(menjaga keasaman vagina dan menghambat mikroorganisme anaerob lain untuk tumbuh di vagina.)
beberapa amin diketahui menyebabkan iritasi kulit dan menambah pelepasan sel, menyebabkan rasa terbakar di daerah vagina (ringan)
epitel dan menyebabkan duh tubuh berbau tidak sedap yang keluar dari vagina.
mengubah asam amino menjadi amin sehingga menaikkan pH sekret vagina
flora normal vagina dari yang tadinya bersifat asam menjadi bersifat basa.
Pemeriksaan fisik
Duh tubuh vagina jumlahnya > normal, berwarna putih abu-abu, tipis & homogen, tampak melekat pd dinding vagina, bau amis, tidak berbusa.
Eritema & inflamasi tdk ditemukan (biasanya)
Pada pemeriksaan kolposkopi tidak terlihat dilatasi pembuluh darah dan tidak ditemukan penambahan densitas pembuluh darah pada dinding vagina.
Gambaran serviks pun akan terlihat normal.
Diagnosis VB
(1) clue cells pada sediaan basah sekret vagina. Clue cells merupakan sel epitel vagina granular yang diliputi oleh kokobasil sehingga batas sel tidak jelas.
(2) sniff test dengan menghidu bau amin setelah diteteskan KOH 10% pada sekret vagina,
(3) pH vagina yang lebih tinggi dari 4.5 (dites dengan nitrazine paper), serta tambahan
(4) ditemukannya G. vaginalis sebagai flora vagina utama menggantikan laktobasilus.
Ditemukan 3 dari 4 kriteria diagnosis ini sudah cukup menegakkan diagnosis vaginosis bacterial.
Di bawah mikroskop dapat terlihat flora normal Lactobacilli (batang gram positif) yang sudah banyak tergantikan dengan Gardnerella vaginalis. Yang khas juga akan sedikit sekali terlihat leukosit PMN dibanding jumlah sel epitel yang sangat banyak.
Terapi
•Metronidazol 500 mg 2 x sehari selama 7 hari
•Metronidazol oral 2 gram dosis tunggal
Rekurensi dan profilaksis
Pemakaian AKDR akan menimbulkan rekurensi VB. Pemberian metronidazole 2 gram oral dosis tunggal tiap bulan pada hari ke-3 siklus menstruasi dianjurkan untuk profilaksis terjadinya rekurensi
Komplikasi
salpingitis, endometritis, selulitis vagina, reaksi simpang kehamilan, termasuk kehamilan prematur, korioamnionitis, dan endometritis pascapartum.
prognosis
tanpa komplikasi dan tata laksana adekuat Bonam baik vitam maupun fungsionam.
Klo keputihan?? Trmsuk vaginosis jg bkn??
BalasHapusNormal apa gak ya keputihan tu??
Ada yg blg normal,, tp ada jg yg blg gak,,
Batas normal& gak nya tu gmn??
diagnosis vaginosis bakterial ditegakkan jika memenuhi 3 atau 4 dari 4 kriteria yang telah disebutkan di atas..
BalasHapuskeputihan jika sudah berbau dan gatal-gatal yang berlebihan sudah merupakan tanda patologis, karena normalnya sekret dari vagina bewarna bening dan tidak gatal