Asro Medika

Jumat, 18 Maret 2011

Menopause

Menopause adalah perdarahan haid yang terakhir yang terjadi pada usia 40 – 65 tahun. Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogenpun berkurang dan tidak terjadi haid lagi yang berakhir dengan terjadinya menopause. Menopause tidak terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal pada usia perimenopause. Perdarahan lucut terus terjadi selama wanita masih menggunakan pil kontrasepsi secara siklik dan wanita tersebut tidak mengalami keluhan klimakterik. Untuk menentukan diagnosa menopause, penggunaan pil kontrasepsi harus segera dihentikan dan satu bulan kemudian dilakukan pemeriksaan FSH dan estradiol.

Pada awal menopause kadar estradiol rendah pada sebagian wanita, apalagi pada wanita gemuk, kadar estradiol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses aromatisasi androgen menjadi estrogen di dalam jaringan lemak. Diagnosis menopause merupakan diagnosis retrospektif. Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan, dan dijumpai kadar FSH darah > 40 mIU/ml dan kadar estradiol rendah.

Etiologi

Fisiologik menopause

  1. Oosit yang responsif dengan hormon gonadotropin hilang dari ovarium
  2. Oosit masih ada tapi tidak berespon dengan horman gonadotropin

Faktor resiko

  1. Merokok,infeksi berat/tumor pada traktus reproduksi sehingga merusak struktur folikel
  2. Terpapar radaiasi ionisasi>>
  3. Kemoterapi
  4. Prosedur bedah yang mengganggu suplai darah ke ovarium
  5. Artificial, permanen karena ovarium diangkat/terapi radiasi. Hal ini dilakukan biasanya untuk tatalaksana endometriosis atau neoplasma yang sensitif estrogen atau ovarium atau ovarium terkena infeksi atau neoplasia.

Pascamenopause

Pasca menopause adalah masa setelah menopause sampai senilis. Fase ini terjadi pada usia di atas 60 – 65 tahun. Biasanya wanita beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis.

Patofisiologi

Pada seorang wanita pramenopause, terjadi berbagai perubahan pada ovarium, seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel, dan menurunnya sintesis steroid seks. Penurunan fungsi ovarium tersebut menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk merespons rangsangan gonadotropin, sehingga keadaan ini akan mengakibatkan terganggunya interaksi antara hipotalamus-hipofisis. Pada awalnya terjadi kegagalan fungsi korpus luteum, kemudian produksi steroid ovarium akan menurun yang menyebabkan berkurangnya reaksi negative feedback terhadap hipotalamus. Keadaan ini akan meningkatkan produksi FSH dan LH, terutama FSH. Oleh karena itu, peningkatan kadar FSH merupakan petunjuk hormonal yang paling baik untuk mendiagnosis sindrom klimaterik. Gambaran klinis dari defisiensi estrogen dapat berupa gangguan neurovegetatif, psikis, somatik, dan gangguan siklus haid.

Patofisiologi anovulasi dan persisten anovulasi
Saat dilahirkan, wanita mempunyai 733.000-750.000 folikel primordial. Jumlah tersebut akan semakin berkurang seiring dengan meningkatnya usia.

Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel primordial tumbuh menjadi folikel vesikuler dan berovulasi, sementara beratus-ratus dari ribuan ovum akan berdegenerasi

Pada usia 40-50 tahun, rata-rata jumlah sel primordial menurun sampai 8.300 buah, hal ini disebabkan selain adanya ovulasi yang terjadi setiap menjelang haid, juga karena proses terhentinya pertumbuhan folikel primarius yang mulai tumbuh dalam beberapa hari.

Sejak usia 40 tahun, ovarium menjadi kurang responsif terhadap hormon pituitari yang mengendalikannya, hal ini akan mengurangi jumlah hormon ovarium yang dihasilkan dan mengubah jumlah relatif dari hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan. Terjadi penurunan sensitivitas ovaruim terhadap FSH dan LH .

karena jumlah sel telur sudah habis dan karena ovarium sudah tidak tanggap lagi terhadap FSH dan LH, yang menyebabkan proses ovulasi tidak berlangsung (anovulasi).

Manifestasi klinis

Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen /progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Pada beberapa wanita terkadang hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat, dan hal ini adalah sesuatu yang normal.

Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan ovarium.

Gejala-gejala yang mungkin ditemukan pada wanita menopause adalah:

Hot flushes

Terjadi akibat peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggung

kulit menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan

dialami oleh sekitar 75% wanita menopause

dialami selama lebih dari 1 tahun dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun

hot flashes berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit

Vagina menjadi kering

karena penipisan jaringan pada dinding vagina

sehingga ketika melakukan hubungan seksual bisa timbul nyeri.

Gejala psikis dan emosional

Seperti: kelelahan, mudah tersinggung, susah tidur dan gelisah

bisa disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen

berkeringat pada malam hari menyebabkan gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan semakin mudah tersinggung.

Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar)

Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser)

Peradangan kandung kemih atau vagina

Osteoporosis (pengeroposan tulang)
Risiko tinggi terjadinya osteoporosis ditemukan pada wanita yang: kurus, merokok, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, mengkonsumsi kortikosteroid, memiliki asupan kalsium yang rendah, jarang berolah raga.

Cedera ringan bisa menyebabkan fraktur (patah tulang).

Fraktur paling sering terjadi pada tulang belakang, pinggul dan pergelangan tangan

Penyakit jantung dan pembuluh darah

↓ kadar estrogen à ↑ kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan ↓ kadar kolesterol HDL (kolesterol baik)

Selama masa reproduktif, estrogen bertanggung jawab terhadap pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim, diikuti dengan pelepasan dinding rahim pada setiap siklus menstruasi.

kadar estrogen << pada menopause menyebabkan tidak terjadinya pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim

Tetapi hormon androgenic yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal diubah menjadi estrogen dan kadang hal ini menyebabkan perdarahan pasca menopause

Hal ini tidak perlu dirisaukan, tetapi karena perdarahan pasca menopause bisa merupakan petunjuk adanya suatu kelainan (termasuk kanker), maka dokter selalu memeriksa setiap perdarahan yang terjadi setelah menopause.

1 komentar:

  1. Yaaah,, menopause gak ada pencegahannya ya???
    Jd pasti tjd??
    Bisa gak memperkirakan umur menopause seseorang?? Klo bsa gmn caranya?

    BalasHapus