Asro Medika

Sabtu, 25 Juni 2011

ENDOMETRIOSIS



DEFINISI

Endometriosis adalah pertumbuhan kelenjar endometrium dan stroma yang berasal dari rahim.

ETIOLOGI

Penyebab pasti endometriosis masih belum diketahui. Beberapa teori mengemukakan kaitan antara endometriosis
  • Teori implantasi: implantasi sel endometrium akibat regurgitasi transtuba pada saat menstruasi
  • Teori metaplasia: metaplasia sel multipotensial menjadi endometrium, namun tidak ada bukti klinis maupun eksperimen
  • Teori induksi: kelanjutan teori metaplasia dimana factor biokimia endogen menginduksi perkembangan sel peritoneal yang tidak berdifferensiasi menjadi jaringan endometrium

FAKTOR RESIKO
  • Wanita usia produktif ( 15 – 44 tahun )
  • Wanita yang memiliki siklus menstruasi yang pendek (7 hari)
  • Spotting sebelum menstruasi
  • Peningkatan jumlah estrogen dalam darah
  • Keturunan : memiliki ibu yang menderita penyakit yang sama.
  • Memiliki saudara kembar yang menderita endometriosis
Tanda dan gejala
1)      Nyeri :
·         Dismenore sekunder
·         Dismenore primer yang buruk
·         Dispareunia
·         Nyeri ovulasi
·         Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan nyeri pada bagian abdomen bawah selama siklus menstruasi.
·         Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksual
·         Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter.
2)      Infertilitas
Efek endometriosis pada fertilitas (kesuburan) terjadi karena terjadinya gangguan pada lingkungan rahim sehingga perlekatan sel telur yang sudah dibuahi pada dinding rahim menjadi terganggu. Pada endometriosis yang sudah parah, terjadi perlekatan pada rongga panggul, saluran tuba, atau indung telur yang dapat mengganggu transportasi embrio
3)      Perdarahan abnormal
·         Hipermenorea
·         Menoragia
·         Spotting belum menstruasi
·         Darah menstruasi yang bewarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi
4)      Keluhan buang air besar dan buang air kecil
·         Nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air besar
·         Darah pada feces
·         Diare, konstipasi dan kolik
DIAGNOSIS BANDING
  • Adenomiosis uteri
  • Radang –adneksa tumor
  • u/ endometrium di ovarium à DDnya kistoma ovarii
  • u/endometrium di rectosigmoidà DDnya Ca rectosigmoid

DIAGNOSIS
Anamnesis à dismenorea, nyeri pelvic, dispareunia, tenesmus, infertilitas
Pemeriksaan bimanual
  • Nodul pada lig.sakrouterina, nyeri dengan perabaan
  • Kista pada adneksa, tidak jarang terjadi bilateral
USG, MRI, CTscan
Laparoskopi : rutin dilakukan pada infertilitas
Pemeriksaan histologi (jaringan sel) yang memperlihatkan kelenjar endometrium dan stroma. Pemeriksaan ini didapatkan dari biopsi endometrium
Tumor marker: CA-125 à Sensitifitas atau spesifisitas berkurang
TERAPI
Pencegahan
·         Tidak menunda kehamilan
·         Jangan melakukan pemeriksaan kasar atau melakukan pengerokan pada waktu haid karena dpat menyebabkan mengalirnya darah haid dari uterus ke tuba dan rongga panggul
Observasi dan pemberian analgetika
  • Berguna u/ gejala dan kelainan fisik ringan
  • u/ wanita yang agak berumur dan wanita muda yang tidak ada masalah infertilitas observasi bisa dilanjutkan sampai menopause
  • u/wanita yang ingin punya anak tapi setelah 1 tahun observasi tidak tejadi kehamilan lakukan pemeriksaan terhadap infertilitas
  • dalam masa observasi diberikan analgetika untuk mengurangi rasa nyeri
pengobatan hormonal
sebelum diterapi tentuksn dulu spsksh lesi aktif/non sktif
aktif: merah-coklat, polypus, vesikel, hemoragikà respon terapi hormonal (+)
non aktif: putih-kuning, abu-abuà respon terapi hormonal (-)
  • progesterone
MPA (provera)100mg/hari selama 3 bulan. Bila ES tidak beratà teruskan sampai 9 bulan
  • pil KB
jika efektif pseudomenopause
  • danazol
menekan aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium-pseudomenopause
dosis: 800mg/hari, pada hari Isampai hari III haid selama 5-6 bulan
  • GnRH agonis
Potensi 15-80x GnRH alamiah

Terapi operasià dipertimbangkan pada wanita infertil (tidak subur) atau pada wanita yang nyerinya tidak berkurang dengan obat-obatan. Tindakan operasi yang dilakukan adalah histerektomi total (pengangkatan rahim keseluruhan) atau operasi konservatif yang tetap mempertahankan rahim

KOMPLIKASI
  • Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal karena endometriosis dekat kolon atau ureter
  • Torsi ovarium atau rupture ovarium sehingga terjadi peritonitis karena endometrioma
  • Catamenial seizure atau pneumotoraks karena eksisi endometriosis

PROGNOSIS
Pasien dengan pembedahan definitive, 3% akan mengalami endometriosis kembali
Pasien dengan pembedahan konservatif, 10% akan menderita kembali setelah 3tahun pertama dan 35% pada 5 tahun pertama
Pemeriksaan CA 125 serial mungkin berguna untuk memperkirakan rekurensi setelah terapi

KDUà 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar