Klasifikasi hipertensi menurut JNC-7 2003 adalah sebagai berikut :
Tekanan darah normal :
Tekanan Sistolik < 120 mmHg dan Tekanan Diastolik < 80 mmHg
Tekanan Sistolik < 120 mmHg dan Tekanan Diastolik < 80 mmHg
Pre-hipertensi :
Tekanan Sistolik 120-139 mmHg dan/atau Tekanan Diastolik 80-90 mmHg
Tekanan Sistolik 120-139 mmHg dan/atau Tekanan Diastolik 80-90 mmHg
Hipertensi
Stadium I : Tekanan Sistolik 140 – 159 mmHg dan/atau Tekanan
Diastolik 90 – 99 mmH
Stadium II : Tekanan Sistolik > 160 mmHg dan/atau Tekanan
Diastolik > 100 mmHg
Stadium I : Tekanan Sistolik 140 – 159 mmHg dan/atau Tekanan
Diastolik 90 – 99 mmH
Stadium II : Tekanan Sistolik > 160 mmHg dan/atau Tekanan
Diastolik > 100 mmHg
Jadi secara umum penderita dikatakan Hipertensi bila Tekanan darah > 140/90 mmHg. Untuk diagnosis Hipertensi, tekanan darah ditentukan berdasarkan rata-rata dari 2 kali pemeriksaan atau lebih pada waktu yang berbeda dan pengukuran dilakukan pada posisi duduk.
Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala-gejala yang spesifik. Tapi terkadang di beberapa kasus terdapat gejala non spesifik seperti pusing dan sakit kepala.
Tekanan darah merupakan hasil curah jantung dan resistensi vascular, sehingga tekanan darah meningkat jika curah jantung meningkat, resistensi vascular perifer bertambah. Pada banyak kasus pasien hipertensi datang ke dokter dengan komplikasi terhadap bebrapa organ yang telah terkena oleh penyakit ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar