Asro Medika

Sabtu, 25 Juni 2011

HERPES GENITALIS



·    Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom.
·    Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus)
ETIOLOGI
è virus hepes simplex
-     Antigen : virus hepes simplex
-     Familli : herpesviridae
-     Ukuran : 180-200 nm

Sumber infeksi :
-     saliva
-     cairan vesikel
-     ibu yang terinfeksi saat hamil

Cara penularan :
-     kontak dgn lesi
-     kontak tidak langsung
-     secara verrkal dari ibu ke janin

MANIFESTASI KLINIK
a.  Infeksi primer 
-      Pada saat ini belum ada antibody terhadap HSV-1.
-      Vesikel di vulva dan perineum mudah terkena trauma dan akhirnya mengalami ulserasi tetapi biasanya tidak mengalami infeksi sekunder.
-      Lesi vulva biasanya sangat nyeri sehingga menimbulkan hendaya berat.
-      Dapat terjadi retensi urin karena nyeri yang dipicu oleh berkemih atau keterlibatan saraf sakralis.
-      Dalam 2-4 minggu, semua gejala dan tanda infeksi akan lenyap.
b.  Infeksi sekunder
-      Infeksi HSV-2 yang baru berjangkit pada pasien yang sudah memiliki antibody HSV-1 yang beraksi-silang.
-      Infeksi klinis pertama tetapi dengan perjalan penyakit yang berbeda dengan infeksi primer.
-      Infeksi ini ditandai oleh sejumlah lesi yang lebih sedikit, manifestasi sistemik yang lebih jarang, tidak terlalu menimbulkan nyeri, serta durasi lesi dan penyebaran virus yang lebih singkat.

HTD
1.      Anamnesis & Px. Fisik è seperti pada manifestasi klinis
2.      Pemeriksaan Laboratorium
-     Pemeriksaan biakan jaringan positif
-     Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan IgM sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.


PENATALAKSANAAN
·    Acyclovir
-      Valasiklovir menghasilkan kadar asiklovir plasma yang lebih tinggi daripada asiklovir apabila diberikan pada kehamilan lanjut.
-       Tidak dianjurkan dalam kehamilan, kecuali jika infeksi yang terjadi mengancam kematian ibu, ex. ada ensefalitis, pneumonitis / hepatitis.
·    Untuk rasa tidak nyaman yang berat dapat diberikan analgesic atau analgetik topical untuk meredakan gejala, sprti rasa nyeri di area vulva.
·    Pengobatan dapat ditunjang dengan obat2an topikal ataupun sitz bath air hangat.
-     Retensi urin à pasang kateter tetap
·    Dianjurkan seksio sesarea pd wanita yg pd saat kelahiran menunjukkan gejala2 akut pd genitalia & utk menghindri penularan akibat kontak langsung.
-     persalinan pervaginam è 50% bayi terinfeksi
-     seksio sesarea è resiko infeksi ↓ sampai 7%.
·    Pasca persalinan , ibu yang menderita herpes aktif harus diisolasi. Bayinya dpt diberi ASI jika ibu telah cuci tangan & mengganti baju yang bersih.

Pencegahan
-     Hindari lakukan hubungan seksual bila terdapat lesi pada alat genital.
-     Gunakan kondom
-     Caesarean section dilakukan pada waktu kelahiran jika terdapat lesi ( mencegah transmisi ibu-bayi )

KDU è 2







Tidak ada komentar:

Posting Komentar