Langkah awal biasanya adalah mengubah pola hidup penderita:
· Menurunkan berat badan sampai batas ideal.
· Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah tinggi.
· Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
· Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat.
· Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
· Berhenti merokok.
Terapi obat pada hipertensi dimulai dengan salah satu obat berikut ini:
a. Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 – 25 mg perhari dosis tunggal pada pagi hari (Pada hipertensi dalam kehamilan, hanya digunakan bila disertai hemokonsentrasi / udem paru)
b. Reserpin 0,1 – 0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal
c. Propanolol mulai dari 10 mg 2 x sehari dapat dinaikkan 20 mg 2 x sehari. (Kontra indikasi untuk penderita asma).
d. Kaptopril 12,5 – 25 mg 2 – 3 x sehari. (Kontraindikasi pada kehamilan selama janin hidup dan penderita asma).
e. Nifedipin mulai dari 5mg 2 x sehari, bisa dinaikkan 10 mg 2 x sehari.
Diabetes Melitus tipe II
Tindakan umum yang dilakukan bagi penderita diabetes antara lain; diet dengan pembatasan kalori, gerak badan bila terjadi resistensi insulin gerak badan secara teratur dapat menguranginya, berhenti merokok karena nikotin dapat mempengaruhi penyerapan glukosa oleh sel.
jika tindakan umum tidak efektif menurunkan glukosa darah pada penderita diabetes Tipe-2 maka dapat diberikan antidiabetik oral :
- Klorpropamid mulai dengan 0,1 gr/hari dalam sekali pemberian, maksimal 0,5 mg/hari
- Glibenklamid mulai dengan 5 mg/hari dalam sekali pemberian, maksimal 10 mg/hari
- Metformin mulai dengan 0,5 gr/hari dalam 2 – 3 kali pemberian, maksimal 2 g/hari.
Obat ini harus dimulai dengan dosis terkecil. Setelah 2 minggu pengobatan, dosis dapat ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar