Duktus Arteriosus adalah saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens. Pada bayi normal duktus tersebut menutup secara fungsional 10 – 15 jam setelah lahir dan secara anatomis menjadi ligamentum arteriosum pada usia 2 – 3 minggu. Bila tidak menutup disebut Duktus Arteriosus Persisten (Persistent Ductus Arteriosus : PDA). (Buku ajar kardiologi FKUI, 2001 ; 227)
Patent Duktus Arteriosus adalah kegagalan menutupnya ductus arteriosus (arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal) pada minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah dari aorta tang bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang bertekanan rendah. (Suriadi, Rita Yuliani, 2001; 235)
Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah tetap terbukanya duktus arteriosus setelah lahir, yang menyebabkan dialirkannya darah secara langsung dari aorta (tekanan lebih tinggi) ke dalam arteri pulmoner (tekanan lebih rendah). (Betz & Sowden, 2002 ; 375)
a. Etiologi dan faktor risiko
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan ductus arteriosus tidak menutup :
1). Keberadaan prostaglandin berlebih saat bayi lahir, sehingga duktus arteriosus terus berdilatasi
2). System saraf otonom
3). Adanya mediator kimia tertentu
4). Kelainan otot duktus
5). Paru-paru tidak mampu mengeliminasi prostaglandin dari gestasi yang masih bersirkulasi
Faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan :
1) Premature
2) Sex : wanita : laki-laki = 1,5 : 1
3) Faktor Prenatal :
· Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella.
· Hipoksia pada ibu
· Ibu alkoholisme.
· Umur ibu lebih dari 40 tahun.
· Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang memerlukan insulin.
· Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu, misal amfetamin, ampicilin, busulfan, lithium, retinoids, thalidomide, thrimethadion, kokain, calcium channel blockers, coritcosteroids, marijuana, fluoxetine (Prozac™), chemotherapy, antihistamine drugs, dan anticonvulsant drugs.
· Kelompok sosial-ekonomi bawah, tinggal di urban area
4). Kondisi yang menyebabkan rendahnya tekanan oksigen di darah, missal : immature paru-paru, coexisting congenital heart defects, dan high altitude.
5). Faktor Genetik :
§ Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
§ Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
§ Kelainan kromosom seperti trisomi 21, trisomy 18, trisomy 13, Char syndrome, Noonan syndrome, Holt-Oram syndrome, Meckel-Gruber syndrome, congenital rubella syndrome, 22q11 deletion.
§ Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
Manifestasi klinik
Manifestasi klinis PDA pada bayi prematur sering disamarkan oleh masalah-masalah lain yang berhubungan dengan prematur (misalnya sindrom gawat nafas). Tanda-tanda kelebihan beban ventrikel tidak terlihat selama 4 – 6 jam sesudah lahir. Bayi dengan PDA kecil mungkin asimptomatik, bayi dengan PDA lebih besar dapat menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif (CHF)
§ Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung
§ Malnutrisi
§ Gangguan pertumbuhan
§ Machinery murmur persisten (sistolik, kemudian menetap, paling nyata terdengar di tepi sternum kiri atas)
§ Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / Nadi menonjol dan meloncat-loncat, Tekanan nadi yang lebar (lebih dari 25 mm Hg)
§ Takhikardia (denyut apeks lebih dari 170), ujung jari hiperemik
§ Resiko endokarditis dan obstruksi pembuluh darah pulmonal.
§ Infeksi saluran nafas berulang, mudah lelah
§ Apnea
§ Tachypnea
§ Nasal flaring
§ Retraksi dada
§ Hipoksemia
§ Peningkatan kebutuhan ventilator (sehubungan dengan masalah paru)
Prognosis.
Duktus arteriosus dapat menutup spontan saat kelahiran. Tetapi duktus arteriosus juga dapat menetap sehingga diperlukan pembedahan untuk memotong duktus arteriosus. Jika tidak dilakukan pembedahan, maka beban jantung akan meningkat dan terjadi kongesti pulmonary secara bertahap yang menjadi lebih berat sejalan dengan usia sehingga diperkirakan pasien dengan PDA akan meninggal pada usia 20-40 tahun.
“Adults and children can survive with a small opening remaining in the ductus arteriosus. Treatment, including surgery, of a larger PDA is usually successful and frequently occurs without complications. Proper treatment allows children and adults to lead normal lives.” — Dawn A. Jacob. M.S., C.G.C.
Komplikasi
· Endokarditis
· pulmonal hipertensi
· Infeksi paru-paru berulang
· Aritmia maupun gagal jantung.
· Obstruksi pembuluh darah pulmonal
· CHF
· Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur)
· Enterokolitis nekrosis
· Gangguan paru yang terjadi bersamaan (misalnya sindrom gawat nafas atau displasia bronkkopulmoner)
· Perdarahan gastrointestinal (GI), penurunan jumlah trombosit
· Hiperkalemia (penurunan keluaran urin)
· Gagal tumbuh
Team Samo Kito