Asro Medika

Senin, 17 Oktober 2011

Anatomi dan Fisiologi Sistem Cerebro Vascular




Otak yang dilindungi oleh tiga selaput pelindung (meninges) dan berada di dalam rongga tengkorak. Bagian – bagian dari otak :
1) Hemisferium Serebri
2) Korteks Serebri, terdiri atas :
a) Lobus Frontalis
b) Lobus Temporalis
c) Lobus Parietalis
Lobus parietalis adalah daerah korteks yang terletak dibelakang sulkus sentralis, diatas fisura lateralis dan meluas ke belakang ke fisura parietooksipitalis. Lobus ini merupakan daerah sensorik primer otak untuk rasa raba dan pendengaran.
d) Lobus Oksipitalis
3) Ganglia Basalis
4) Traktus Extrapiramidalis
5) Traktus Piramidalis

Perdarahan  Otak
Ø  Arteria Carotis Interna
A.carotis interna keluar dari sinus cavernosus pada sisi medial processus clinoideus anterior dengan menembus durameter. Cabang-cabang Cerebral A.Carotis Internaa :
ü  A. opthalmica
ü  A. communicans posterior
ü  A. choroidea
ü  A. cerebri anterior
ü  A. cerebri media.
Ø  Arteria Vertebralis
A.vertebralis, cabang dari bagian pertama a.subclavia, berjalan ke atas melalui foramen processus transverses vertebra C1-6. Pembuluh ini masuk ke tengkorak melalui foramen magnum dan berjalan ke atas, depan dan medial medulla oblongata. Pada pinggir bawah pons arteri ini bergabung dengan arteri dari sisi lainnya membentuk a.basilaris.
Cabang-cabang Cranial
1.      Aa.meningeae
2.      A. spinalis anterior dan posterior
3.      A. cerebella posteroinferior
4.      Aa.medullares
Ø  Arteria Basilaris
A. basilaris, dibentuk oleh gabungan kedua a. vertebralis, berjalan naik di dalam alur pada permukaan anterior pons. Pada pinggir atas pons bercabang dua menjadi a.cerebri posterior.
Cabang-cabang
1.      Cabang-cabang untuk pons, cerebellum, dan telinga dalam.
2.      A. cerebri posterior
Sirkulasi Kolateral
Sirkulasi kolateral dapat terbentuk secara perlahan-lahan saat aliran normal ke suatu bagian berkurang. Sebagian besar sirkulasi kolateral serebrum antara arteri-arteri besar adalah melalui sirkulus Willisi. Otak juga memiliki tempat-tempat sirkulasi kolateral yang lain, seperti antara arteria karotis eksterna dan interna melalui arteria oftalmika.
Mikrosirkulasi Serebrum
Karena di substansia grisea otak laju metabolisme jauh lebih tinggi daripada di substansia alba, maka jumlah kapiler dan aliran darah juga empat kali lebih besar (Guyton,Hall,2000). Kapiler-kapiler otak jauh lebih kurang permeabel dibandingkan dengan semua kapiler tubuh lainnya. Penyebab hal ini adalah bahwa ruang-ruang antara sel-sel endotel ditandai oleh “tight-junctions” (taut erat) yang mencegah bocornya cairan kapiler. Akibatnya adalah apa yang disebut sebagai sawar darah-otak. “Taut-taut erat” ini juga merupakan gambaran pada pertemuan antara darah dan cairan serebrospinalis (CSS)-sawar darah-CSS.
Pengaturan Aliran Darah Otak  
Autoregulasi otak adalah kemampuan otak normal mengendalikan volume aliran darahnya sendiri di bawah kondisi tekanan darah arteri yang selalu berubah-ubah. Fungsi ini dilakukan dengan mengubah ukuran pembuluh-pembuluh resistensi untuk mempertahankan lairan darah ke otak dalam rentang fisiologik 60 sampai 160 mmHg tekanan arteri rata-rata (MAP). Pada pengidap hipertensi, rentang autoregulasi ini meningkat sampai setinggi 180 sampai 200 mmHg (Guyton,2000). Apabila tekanan arteri sistemik rerata turun mendadak ke tekanan yang lebih rendah di dalam rentang fisiologik, arteriol-arteriol berdilatasi untuk menurunkan resistensi sehingga aliran darah ke jaringan otak dipertahankan konstan. Sebaliknya, apabila tekanan arteri sitemik meningkat mendadak di dalam rentang fisiologik, srteriol-srteriol berkonstriksi untuk mempertahankan aliran darah ke kapiler otak walaupun terjadi peningkatan tekanan dorongan darah arteri.

   Serangan terjadi pada saat bangun tidur di pagi hari
Serangan stroke dapat terjadi kapan saja. Namun berdasarkan penelitian, serangan stroke, sering terjadi terutama pada pagi hari. Khususnya pukul 4 sampai 6 pagi sampai dengan satu jam setelah bangun tidur. Terdapat 2 faktor yang memacu onset stroke, yaitu 1. Tekanan darah menunjukkan pola yang sama saat mendorong terjadinya stroke ischaemic maupun hemorrhagic. Saat tidur ritme parasimpatis mengambil alih, namun mendekati waktu bangun pagi tonus simpatetik mengambil alih sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Hal ini dapat memacu overregulasi sehingga dapat terjadi ruptur plak maupun trombosis. 2. Homeostatic cenderung memacu ischaemic stroke dan mencegah hemorrhagic stroke pada pagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar