Asro Medika

Sabtu, 02 Juli 2011

SOLUSIO PLASENTA



Definisi
Terlepasnya seluruh atau sebagian permukaan maternal plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua endometrium sebelum janin lahir pada kehamiln ≥ 28 minggu.
Klasifikasi
Ø  Solusio plasenta ringan
Luas plasenta yang terlepas tidak sampai 25%. Jumlah darah yang keluar biasanya kurang dari 250 ml.
Hematom yang berukuran beberapa sentimeter terdapat pada permukaan maternal plasenta, rasa nyeri pada perut masih ringan, darah yang keluar masih sedikit.

Ø  Solusio plasenta sedang
Luas plasenta yang terlepas telah melebihi 25%, tetapi blm mencapai separuhnya. Jumlah darah yang keluar lebih banyak dari 250 ml tetapi blm mencapai 1000 ml.
Rasa nyeri perut yang terus menerus, DJJ biasanya telah menunjukkan gawat janin, perdarahan yang keluar tampak lebih banyak, takikardia, hipotensi, kulit dingin dan keringatan, oliguria mulai ada, kadar fibrinogen berkurang, kelainan pembekuan darah dan fungsi ginjal mulai ada, perdarahan per vaginam jelas dan warnanya kehitama.

Ø  Solusio plasenta berat
Luas plasenta yang terlepas sudah melebihi 50%, dan jumlah darh yang keluar telah mencapai 1000 ml atau lebih.
Perut sangat nyeri dan tegang serta keras seperti papan, perdarahan yang berwarna hitam, fundus uteri lebih tinggi dari yang seharusnya (concealed hemorrhage), DJJ tidak terdengar lagi, KU menjadi buruk disertai syok, gangguan fungsi ginjal, kadar fibrinogen rendah, trombositopenia.
Frekuensi
2% dari seluruh persalinan
Faktor risiko

Ø  Pernah solusio plasenta
Ø  Ketuban pecah preterm/korioamnionitis
Ø  Sindroma pre-eklampsia
Ø  Hipertensi kronik
Ø  Merokok
Ø  Pecandu kokain
Ø  Merokok + hipertensi kronik atau pre-eklampsia
Ø  Mioma di belakang plasenta
Ø  Gangguan sistem pembekuan darah
Ø  Trauma abdomen dalam kehamilan
Ø  Plasenta sirkumvalata


Patofisiologi
Iskemia dan hipoksia yang disebabkan oleh berbagai faktor risiko à kematian sejumlah sel à perdarahan dalam desidua basalis à hematoma retroplasenter (mempengaruhi penyampaian nutrisi dan oksigen dari sirkulasi maternal/plasenta ke sirkulasi janin) à hematoma dapat membesar ke arah pinggir plasenta à melepaskan plasenta lebih luas/banyak sampai ke pinggirnya sehingga darah yang keluar merembes antara selaput ketuban dan miometrium untuk selanjutnya keluar melalui serviks ke vagina.
Perdarahan tidak bisa berhenti karena uterus yang lagi mengandung tidak mampu berkontraksi untuk menjempit pembluh arteri spiralis yang terputus.
Dianosis banding
Ø  Solusio plasenta
Ø  Plasenta previa
Penegakan diagnosis
1.      Anamnesis : perdarahan dari jalan lahir, nyeri perut terus-menerus, warna darah kehitaman.
2.      Anemia/syok yang tidak sesuai dengan jumlah perdarahan yang keluar
3.      Palpasi : uterus tegang seperti papan, bagian janin sukar diraba
4.      DJJ (-)
5.      Setelah plasenta lahir terdapat cekungan
6.      USG
Ø  Untuk melihat adanya hematoma retroplasenter. Hasil (-) tidak menyingkirkan solusio plasenta
Ø  Lebih utama untuk menyingkirkan plasenta previa
Ø  Membantu menentukan presentasi, ukuran dan kesejahteraan janin
Ø  Gabungan USG dan trombomoduin dapat mendeteksi lebih akurat.

Penatalaksanaan
1.      Perbaikan KU ( sebaiknya pasang CVP)
Ø  Resusitasi cairan/ perbaiki hipovolemi/ atasi syok dan anemia
·        Darah (kalau ada darah segar)
·        Cairan
·        Kalau cairan sudah cukup, masih juga syok beri obat-obatan untuk membuka mikrosirkulasi : α blocker
·        Kortikosteroid
Ø  Mengatasi kelainan pembekuan darah
·        Darah segar
·        Fibrinogen 4 gr
·        Trasylol  500.000 u
·        Transamin 10-50 ml
Ø  Kelainan ginjal
·        Darah segar
·        Manitol
2.      Tindakan obstetrik
Ø  Amniotomi
Ø  Pervaginam
·        Janin hidup, gawat janin, pembukaan lengkap, bagian terendah janin di dasar panggul à amniotomi (jika belum pecah) à percepat kala II
·        Janin mati, Bishop score baik à amniotomi + tetes pitosin à bila gagal lakukan SC
Ø  Perabdominal
Uterus couvelaire bukan indikasi histerektomi, tapi jika perdarahan tidak dapat diatasi, histerektomi dipertimbangkan.
Komplikasi
Awal
Ø  perdarahan, syok hipovolemik
Ø  anemia 
Lanjut
Ø  kelainan pembekuan darah
Ø  kelainan funsi ginjal : gagal ginjal
Ø  perdarahan post partum

Prognosis
Ø  Ringan à prognosis baik bagi ibu dan janin
Ø  Sedang à prognosis lebih buruk terutama pada janin
Ø  Berat à prognosis lebih buruk pada ibu terlebih pada janin

KDU
2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar