A. Sampel
Sampel adalagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).
Bila sampel tidak representative, maka ibarat orang buta disuruh menyimpulkan karakteristik gajah. Satu orang memegang telinga gajah, maka ia menyimpulkan gajah itu seperti kipas. Orang kedua memegang badan gajah, maka ia menyimpulkan gajah itu seperti tembok besar. Satu orang lagi memegang ekornya maka ia menyimpulkan gajah it kecil seperti sutas tali. Begitulah kalai sampel yang dipilih tidak representative, maka ibarat 3 orang buta itu yang membuat kesimpulan tentang gajah.
B. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis, macam-macam teknik sampling ditunjukan pada Gambar 3.1
Dari Gambar tersebut terlihat bahwa teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probabiliti Sampling dan Nonprobabiliti Sampling. Probabiliti sampling meliputi simple random, proportionate stratified random, disprportionate stratified random dan area random. Nonprobabiliti sampling aksidental/incidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar