Asro Medika

Kamis, 14 Juli 2011

Klasifikasi Anemia Pada Kehamilan



Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998),  adalah sebagai berikut:
1.        Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi  akibat kekurangan zat besi dalam darah. 
Untuk menegakkan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa.  Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda.  Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. 

Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut:
a.       Hb 11 gr%    : Tidak anemia
b.      Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
c.       Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang
d.      Hb < 7 gr%   : Anemia berat

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg.  Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal.  Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit.  Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi.  Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari.  Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).

2.        Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali karena kekurangan vitamin B12.

3.        Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru.  Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.
4.        Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya.  Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar