Asro Medika

Kamis, 14 Juli 2011

HUBUNGAN JARAK KEHAMILAN SEBELUMNYA DENGAN KEHAMILAN SEKARANG



  • Jarak kehamilan yang aman tak kurang dari 9 bulan hingga 24 bulan. perhitungan tak kurang dari 9 bulan, dengan syarat nutrisi si ibu baik. Hal ini ditujukan dengan dasar pertimbangan kembalinya organ-organ reproduksi ke keadaan semula (recovery). Kondisi energi si ibu juga belum memungkinkan untuk menerima kehamilan berikutnya, keadaan si ibu yang belum prima ini membuat gizi janin nya juga sedikit, hingga pertumbuhan janinnya tak memadai yang dikenal dengan istilah PJT atau pertumbuhan Janin Terhambat.
  • kondisi fisik secara menyeluruh benar-benar pulih baru tiga bulan setelah melahirkan. Kondisi perut sudah kembali sempurna, otot-otot rahim kembali seperti sediakala, dan berbagai perlukaan pun, seperti jahitan di daerah lahir, luka rahim, sudah sembuh. Sehingga, jika terjadi kehamilan jarak dekat, secara teoritis diperbolehkan
  • Jarak kehamilan dengan kelahiran sebelumnya yang paling baik adalah sekitar 3-4 tahun. Manfaatnya bagi ibu yang hamil dengan interval tersebut, 1,3 kali lipat lebih mungkin terhindar dari anemia. 1,7 kali lebih mungkin terhindar dari perdarahan selama trimester ketiga. 2,5 kali lebih mungkin terhindar dari kematian saat melahirkan.
  • dapat mengakibatkan reproduksi ASI terhenti
  • orang tua jadi repot mengurusnya / belum siap sehingga dapat memicu stress yang tidak baik bagi perkembangan janin yang dikandung .
  • kehamilan jarak dekat juga rentan mengakibatkan maternal depletion syndrome, yakni terjadinya pengikisan nutrisi ibu oleh janin. Baru saja melahirkan, disambung kehamilan lagi, membuat ibu tak memiliki cukup waktu untuk mengembalikan cadangan nutrisi
  • Kehamilan jarak dekat juga bisa mengakibatkan kelahiran prematur, penyusutan air susu ibu, bahkan setelah bayi lahir bisa terjadi persaingan antar saudara.
o   Pada kehamilan jarak dekat, kemungkinan kekurangan gizi sangat besar. Jika ibu masih menyusui bayinya maka sebaiknya segera dihentikan, karena saat menyusui, nutrisi ibu jadi berkurang, demikian pula gizi untuk janinnya juga jadi kurang, sehingga janin menjadi kekurangan gizi. Selain itu juga dapat menyebabkan keguguran, dimana selama menyusui, pengaruh oksitosin pada isapan mulut bayi, membuat perut si ibu menjadi tegang atau kontraksi, pada kehamilan muda, dapat terjadi perdarahan atau ancaman keguguran. 
o   Resiko interval konsepsi yang dekat (<9 bulan) :
§  Setelah bayi lahir à
§  persaingan antar saudara
§  Stres pada ibu
§  Maternal depletion syndrome
§  Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
§  Kelahiran prematur
§  Plasenta previa
§  Lelah saat persalinan
§  Keguguran
Jarak antara 2 persalinan (tahun)
Angka kematian bayi dengan umur di bawah 1 tahun per 1000 lahir hidup
> 1
200
1-2
145
2-3
100
3-4
80
Berdasarkan data WHO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar