Asro Medika

Kamis, 14 Juli 2011

terapi anemia pada kehamilan


PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN
Penatalaksanaan
Untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan tersebut perlu penatalaksanaan yang adekuat untuk menangani anemia defisiensi besi pada kehamilan. Tujuan penatalaksanaan anemia defisiensi besi adalah menaikkan nilai hemoglobin dan mencukupi simpanan besi dalam tubuh.
Terapi Besi
Terapi oral seperti preparat besi sulfas ferosus 300 mg setelah makan 3 kali sehari. Efek samping dari terapi ini adalah Mual , Muntah , Nyeri ulu hati.
Pemberian iron sucrose dilakukan dengan dosis 200 mg iron sucrose dalam 100 cc NaCl 0,9 % selama 1 jam setiap 1-3 hari. Umumnya pasien menerima terapi setiap hari. Nilai Hb yang dicapai oleh kelompok yang mendapat iron sucrose adalah 12,8 g/dL dalam waktu 7 minggu. Efek samping yang bisa timbul dari terapi ini adalah Nyeri pada daerah suntikan  (75%), Nyeri Kepala (16,6%), Rasa Metal pada mulut (16,6%). Iron sucrose secara cepat menghantarkan besi ke protein pengikat besi endogen (transferin, feritin) mencapai sistem retikuloendotelial hepar, limpa dan sumsum tulang untuk proses eritropoiesis serta mempunyai risiko minimal reaksi alergi.
Iron sucrose merupakan terapi alternatif untuk anemia defisiensi besi dalam kehamilan yang dapat mengembalikan simpanan besi tubuh dengan cepat tanpa efek samping yang serius. Pemberian iron sucrose cukup aman tanpa efek samping yang berat. Penerimaan pasien terhadap terapi iron sucrose cukup baik mengingat seluruh pasien mengikuti pengobatan hingga selesai.. Peningkatan nilai Hb pasien setelah terapi iron sucrose lebih tinggi (1,6 g/dL) dibandingkan dengan peningkatannilai Hb yang mendapat terapi besi oral (0,6 g/dL), tetapi secara statistik tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Nilai feritin pasien setelah terapi iron sucrose lebih tinggi secara bermakna dibandingkan nilai feritin pasien yang mendapat terapi besi oral (p=0,041). Hal tersebut menunjukkan bahwa simpanan besi pasien dikembalikan lebih baik pada pasien yang mendapat iron sucrose.

Pedoman Gizi Pada Anemia Defisiensi Besi
Kebutuhan besi pada ibu hamil dapat diketahui dengan mengukur kadar hemoglobin. Kadar Hb < 11 mg/dL sudah termasuk kategori anemia defisiensi besi. Namun pengukuran yang lebih spesifik dapat dilakukan dengan mengukur kadar feritin, karena walaupun kadar Hb normal belum tentu kadar feritin tubuh dalam keadaan normal. Kadar feritin memberikan gambaran cadangan besi dalam tubuh. Beberapa hal yang bisa dipakai sebagai pedoman untuk mencukupi kebutuhan besi antara lain1-3
  1. Mengatur pola diet seimbang berdasarkan piramida makanan sehingga kebutuhan makronutrien dan mikronutrien dapat terpenuhi.
  2. Meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber besi terutama dari protein hewani seperti daging, sehingga walaupun tetap mengkonsumsi protein nabati diharapkan persentase konsumsi protein hewani lebih besar dibandingkan protein nabati.
  3. Meningkatkan konsumsi bahan makanan yang dapat meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas besi seperti vitamin C yang berasal dari buah-buahan bersama-sama dengan protein hewani.
  4. Membatasi konsumsi bahan makanan yang dapat menghambat absorpsi besi seperti  kopi, teh, kalsium, bahan makanan yang mengandung polifenol atau pitat.

Konseling Keluarga Berencana
Melihat kondisi kehamilan Nyonya Vita yang sudah 6 kali hamil (grande multipara) dan mempunyai 4 anak, sebaiknya dianjurkan kepada Nyonya Vita untuk melakukan kontrasepsi jenis Mantap, baik tubektomi pada dirinya atau vasektomi pada suaminya.
Kontrasepsi mantap adalah suatu metode kontrasepsi yang pada pria disebut vasektomi dan pada  wanita disebut tubektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita yang disebut tubektomi ialah suatu pembedahan dengan cara mini laparatomi (minilap) yaitu tindakan pada tuba fallopii wanita melalui irisan kecil di dinding perut ± 2-3 cm yang dapat mengakibatkan wanita tersebut tidak dapat hamil.
Dilakukan atas permohonan pasangan suami-istri yang bersangkutan, tanpa paksaan dari pihak lain dalam bentuk apapun. Jadi untuk mencegah keadaan yang tidak diinginkan, seperti misalnya penyesalan setelah mendapat pelayanan kontrasepsi mantap, maka perlu ditetapkan persaratan bagi mereka yang akan memperoleh pelayanan kontrasepsi mantap.
Secara umum yang hasrus dipenuhi calon peserta kontrasepsi mantap yaitu,:
1) Sukarela.
    Calon peserta kontrasepsi mantap harus secara sukarela menerima pelayanan kontrasepsi  mantap. Artinya calon peserta KB tersebut tidak dipaksa atau ditekan untuk menjadi peserta kontrasepsi mantap. Untuk memantapkan syarat sukarela ini perlu dilakukan pelayanan informasi konseling.
2) Bahagia.
    Setiap calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kebahagiaan artinya calon peserta tersebut terikat dalam perkawinan yang syah dan harmonis, telah dianugerahi  sekurang-kurangnya 2 orang anak dengan umur anak terkecil 2 tahun, dan dengan     mempertimbangkan umur istri sekurang-kurangnya 25 tahun. Syarat bahagia ini dapat diketahui  pada saat dilakukan pelayanan informasi dan konseling.
3) Kesehatan.
    Setiap calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kesehatan, artinya tidak ditemukan kontra indikasi kesehatan jika kepada calon peserta tersebut diberikan pelayanan  kontrasepsi mantap. Syarat kesehatan ini dapat diketahui pada saat pemeriksaan prabedah. Hasil penelitian terhadap 3 persyaratan diatas akan menentukan dapat atau tidaknya seseorang  mendapatkan/meminta pelayanan kontrasepsi mantap dapat dilayani.
Pencegahan Anemia
o    mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
o    Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi.
o    Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan.
o    Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.
o    Suplementasi tablet Fe.
o    Fortifikasi makanan dengan besi.
o    Mengubah kebiasaan pola makanan dengan menambahkan konsumsi pangan yang memudahkan absorbsi besi seperti menambahkan vitamin C.
o    Penurunan kehilangan besi dengan pemberantasan cacing atau penanggulangan penyakit infeksi dan parasit

Pencegahan kehamilan
Pencegahan kehamilan dapat diupayakan dengan Family Planning. Adapun macam-macam kontrasepsi yang dipakai untuk pencegahan kehamilan adalah :
o   Kontrasepsi tanpa alat dan obat
·         Senggama terputus
·         Pembilasan pascasenggama
·         Prolonged Lactation
·         Pantang berkala
o   Kontrasepsi Mekanis
·         Kondom
·         Diafragma Vaginal
·         Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
o   Kontrasepsi Hormonal
·         pill kombinasi
·         pil sekuensial
·         mini-pill
·         depo provera
o   Kontrasepsi Mantap
·         Tubektomi: tindakan yang dilakukan pada kedua tuba fallopi
·         Vasektomi: tindakan yang dilakukan pada kedua vas deferens

Pada kasus Ny. Vita yang dengan status kehamilannya G6P4A1 dan sudah termasuk grande multipara dianjurkan untuk tubektomi atau vasektomi, karena Ny. Vita yang telah beberapa kali melahirkan sehingga rahimnya terus-menerus digunakanakan dan pada akhirnya menyebabkan jaringan penyangga uterus longgar dan kontraksi uterus lemah. Dengan adanya kelemahan tersebut berpotensi terjadinya pendarahan, syok pendarahan, anemia dan abortus. Kontraksi uterus yang lemah dan jaringan penyangga yang longgar mengakibatkan pendarahan tidak berhenti. Fungsi kontraksi adalah mengontrol pendarahan dengan menyempitkan pembuluh darah atau vasokontriksi. Pendarahan yang banyak ini akan mengakibatkan syok pendarahan.

2 komentar: