Asro Medika

Selasa, 15 November 2011

DD, PD dari Nightmare



1.   Diagnosa Banding
Gangguan Mimpi buruk (nightmares)
Teror tidur (sleep terror)
Terjadi pada fase REM
Terjadi pada fase NREM
Muncul pada 1/3 malam di akhir tidur
Muncul di 1/3 malam di awal tidur
Mimpi penuh kecemasan dan ketakutan disertai sedikit/tidak ada gumam dan gerakan tubuh
Mimpi ditandai rasa tercekam, panik, dengan cetusan teriakan dan motilitas
Pasien mampu menceritakan kembali mimpinya dengan jelas dan terperinci
Pasien tidak mampu mengingat mimpinya, atau hanya bisa menceritakan secara sekilas isi dari mimpinya (hanya mengingat sedikit)
Saat pasien terbangun, pasien cepat terjaga, dalam keadaan orientasi baik dan sadar sepenuhnya dimana dia berada
Saat pasien terbangun, pasien dalam keadaan diorientasi

2.   Penegakan Diagnosa
Beradasarkan hasil dari riwayat-riwayat terdahulu dan autoanamnesis yang dilakukan terhadap Ny. Afraida, diagnosis untuk kasus Ny. Afraida adalah gangguan tidur disertai dengan kecemasan yang berlebihan.

Diagnosis multiaksial
Aksis I : gangguan klinis, kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
è F51.5 mimpi buruk (nightmares)
Aksis II : gangguan keperibadian, retardasi mental
è XF60.6 gangguan kperibadian cemas (menghindar)
Aksis III : kondisi medik umum
è Patah pada lengan kiri bawah
Aksis IV : masalah psikososial dan lingkungan
è Terlibat dengan kecelakaan bersama anaknya, dan teringatdengan kematian adik lakilaki nya.
Aksis V : penilaian fungsi secara global, berdasarkan Global Assesement of Functioning (GAF) scale.
GAF 70-61   -  GAF 80-71

Pedoman diagnostik (PPDGJ III)
F51.5 mimpi buruk (nightmares)
-          Gambaran klinis di bawah ini adalah esensial untuk diagnosis passti :
a.       Terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkaitan dengan mmimpi yang menakutkan yang dapat diingat kembali dengan rincidan jelas (vivid), biasanya perihal ancaman kelangsungan hidup, keamanan atau harga periode tidur, tetapi yang khas adalah pada paruh kedua masa tidur.
b.      Setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, individu segera sadar penuh dan mampu mengenali lingkungannya.
c.       Pengalaman mimpi itu, dan akibat dari tidur yang terganggu, menyebabkan penderitaan cukup berat bagi individu.
-          Sangat penting untuk membedakan mimpi buruk dari teror tidur, dengan memperhatikan gambaran klinis yang khas untuk setiap gangguan.
F60.6 gangguan kepribadian cemas (menghindar)
-          gangguan kepribadian dengan ciri ciri :
a.       perasaan tegang dan kaku yang menetap dan pervasif
b.      merasa dirinya tak mampu, tidak emnarik atau lebih rendah dari orang lain.
c.       Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial
d.      Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa yakin akan disukai
e.       Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan fisik
f.       Menghindari aktifitas sosial tau pekerjaan yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak.
-          Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari atas.

3.   Etiologi, epidemiologi, dan Faktor Risiko
Etiologi mimpi buruk dalam kasus ini adalah kecemasan yang berlebihan.
Etiologi kecemasan secara meneyeluruh/ Generalized Anxiety Disorder (GAD):
a)      Teori biologi
Area otak yang diduga terlibat pada timbulnya GAD adalah lobus oksipitalis yang mempunyai reseptor benzodiazepin tertinggi di otak. Basal ganglia, sistem limbik, dan korteks frontal juga dihipotesiskan terlibat pada etiologi timbulnya GAD. Neurotransmiter yang berkaitan dengan gangguan cemas menyeluruh adalah GABA, serotonin, norepinefrin, glutamat, dan kolesistokinin.
b)      Teori genetik
Sekitar 25% dari keluarga tingkat pertama penderita GAD juga menderita gangguan yang sama. Penelitian pada pasangan kembar didapatkan angka 50% pada kembar monozigotik dan 15% pada kembar dizigotik.
c)      Teori psikoanalitik
Teori psikoanalitik menghipotesiskan bahwa anxietas adalah gejala dari konflik bawah sadar yang tidak terselesaikan. Pada tingkat yang paling primitif anxietas dihubungkan dengan perpisahan dengan objek cinta. Pada tingkat lebih matang lagi anxietas dihubungkan dengan kehilangan cinta dari objek yang penting.
d)     Teori kognitif-perilaku
Penderita GAD berespons secara salah dan tidak tepat terhadap ancaman, disebabkan oleh perhatian yang selektif terhadap hal-hal negatif pada lingkungan.

Epidemiologi:
Angka prevalensi untuk gangguan cemas menyeluruh 3-8% dan rasio antara perempuan dan laki-laki sekitar 2:1

Tutorial Blok 16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar