Asro Medika

Rabu, 16 November 2011

Etiologi, factor resiko, epidemiologi, dan manifestasi klinik skizofrenia paranoid Etiologi



  • Genetik
        Resiko schizophrenia meningkat pada kerabat yang mempunyai hubungan biologis dengan pasien schizophrenia.
        Resiko schizophrenia pada kerabat tingkat pertama dengan pasien schizophrenia sebesar 10%.
        Jika kedua orang tua adalah pasien schizophrenia, resiko anaknya schizophrenia sebesar 40%.
        Kemungkinan keduanya schizophrenia pada kembar adalah sebesar 10% untuk kembar dizigot dan 40-50% untuk kembar monozigot.
        Banyak lokus genetik mungkin dapat meningkatkan resiko schizophrenia.
        Schizophrenia telah dihubungkan dengan left-handed (kidal dan mixed-handed.
        Perinatal (gangguan perkembangan otak yang dimulai in utero atau pada kelahiran)
        Wanita yang malnutrisi atau terinfeksi virus tertentu (ex: flu, pada musim tertentu) selama kehamilannya mempunyai resiko lebih tinggi untuk melahirkan anak yang kemudian akan berkembang menjadi schizophrenia.
        Komplikasi obstetri dapat dihubungkan dengan peningkatan resiko schizophrenia.
§  Aktivitas neurotransmitter yang tidak seimbang
     Hipotesis dopaminà terlalu banyak aktivitas dopaminergik
     Serotoninà peningkatan aktivitas serotonin
     Norepinefrinà peningkatan aktivitas norepinefrin yang memodulasi sistem dopaminergik sehingga terjadi hiperaktivitas dopaminergik
     Asam aminoà kehilangan neuron GABAergik yang merupakan neuron inhibitor didalam parahipokampus sehingga menyebabkan aktivitas yang berlebihan pada neuron dopaminergik dan noradrenergik
§  Kelainan otak secara kasar
     Pembesaran ventricular ketiga dan lateral, pengurangan pada volume kortikal.
     Kesimetrisan dari temporal, occipital, dan lobus frontal dikurangi.
     Diturunkannya ukuran amygdale,hippocampus, dan gyrus parahippocampal.
     Abnormalitas pada kortex prefrontal
     Penurunan neuron pada region thalamus
     Pengurangan volume dari globus palidus dan substansia nigra
§  Exogenic factor (faktor lingkungan)




Epidemiologi
  • 1% populasi dunia
  • Mortalitas dan morbiditas: bunuh diri (10%), penyakit-penyakit lain akibat pola hidup yang buruk, efek samping obat, dan penurunan prawatan keshatan.
    • ♂ = ♀
    • Onset lebih awal dan gejala lebih buruk pada ♂, disebabkan karena respon pengobatan antipsychotic yang lebih baik pada ♀ (pengaruh estrogen).
    • Rasio schizophrenia kembar pada ♀>♂.
  • Usia:
    • Puncak onset: ♂ (18-25 tahun), ♀ (26-45 tahun)
    • Onset sebelum pubertas dan >45 tahun jarang.
    • Gejala-gejala dapat membaik perlahan pada usia pertengahan dan lebih tua.
    • Sembuh spontan jarang terjadi pada beberapa tahun penyakit kronis.
Faktor resiko
§  Diperkirakan gen yang telibat adalah: 1q, 5q, 6p, 6q, 8p, 10p, 13q, 15q, dan 22q. dang en yang diperkirakan terlibat alpha-7nicotine receptor, DISC 1, GRM 3, COMT, NGR 1, RGS 4, dan G27.
§  Lahir pada musim dingin dan awal musim semi (Mungkin berkaitan dengan virus atau perubahan pola makan pada tiap musim).
§  Komplikasi masa kehamilan dan persalinan.
§  Bentuk tubuh astenik.
§  Terinfeksi influenza pada trisemester ketiga.
§  Penyalahgunaan obat-obatan.
§  Usia ayah saat hamil di atas 60 tahun
§  Angka reproduksi à pernikahan antara sesama penderita skizofrenia meningkatkan jumlah penderita skizofrenia
§  Kepadatan populasi à peningkatan stresor sosial akan meningkatkan angka kejadian skizofrenia
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pramorbid
-          Kepribadian schizoid / skizotipal, ditandai sebagai pendiam, pasif, dan introvert, sehingga memiliki sedikit teman.
-          Gangguan somatisasi, dimulai dengan keluhan di sekitar gejala somatic, seperti nyeri kepala, nyeri punggung dan otot, kelemahan, dan masalah pencernaan.
Pemeriksaan status mental
-          Penampilan bermacam-macam, dari orang yang sama sekali acak-acakan, berteriak-teriak, teragitasi sampai orang yang berdandan secara obsesif, sangat tenang, dan tidak bergerak.
-          Pasien senang berbicara dan menunjukkan postur tubuh yang aneh.
-          Perilaku menjadi teragitasi dan menyerang, tampaknya dalam suatu cara yang tidak terprovokasi tetapi biasanya sebagai respon terhadap halusinasi.
-          Pada katatonia, pasien tampaknya tanpa kehidupan sama sekali dan menunjukkan tanda seperti kebisuan, negativisme, dan kepatuhan otomatis. Kadang tampak fleksibilitas lilin.
-          Penarikan diri dari lingkungan sosial yang jelas dan egosentrisitas, tidak adanya bicara / gerakan spontan, tidak adanya perilaku yang diarahkan tujuan.
-          Gerakan tubuh yang aneh (tiks, stereotipik, manerisme, ekopraksia).
-          Perasaan prekoks.
-          Depresi (ciri psikosis).
-          Irama perasaan lain seperti kebingungan, terror, perasaan terisolasi, ambivalensi.
-          Penurunan responsivitas emosional dan emosi yang sangat aktif dan tidak sesuai, seperti penyerangan yang ekstrem, kegembiraan, dan kecemasan.
-          Afek datar atau tumpul.
-          Gangguan persepsi, seperti halusinasi (paling sering halusinasi dengar).
-          Halusinasi kenestetik adalah sensasi perubahan keadaan organ tubuh yang tidak mempunyai dasar.
-          Ilusi : penyimpangan dari citra atau sensasi yang sesungguhnya.
-          Gangguan berpikir, meliputi gangguan isi pikiran, seperti waham (waham kejar, kebesaran, keagamaan, somatik), gangguan bentuk pikiran (inkoherensi, tangensialitas, sirkumstansialitas, neologisme, ekolalia, verbigerasi, kata yang campur aduk, mutisme), dan gangguan proses pikiran (flight of idea, hambatan pikiran, gangguan perhatian, kemiskinan isi pikiran, over-inclusion)
-          Impulsivitas, bunuh diri, dan pembunuhan
-          Orientasi terhadap orang, waktu, dan tempat baik.
Tanda neurologis
-          Adanya tiks, stereotipik, seringai, gangguan keterampilan motorik halus, tonus motorik abnormal, gerakan yang abnormal.
-          Pada pemeriksaan mata, kecepatan kejapan lebih tinggi.
-          Gangguan bicara.
Tes neuropsikologis
-          Disfungsi lobus frontalis dan temporalis bilateral, termasuk gangguan pada perhatian, pengingatan waktu, dan kemampuan memecahkan masalah.
Tes inteligensia
-          Lebih rendah dari populasi umum.
-          Thematic Apperception Test (TAT) : menyatakan gagasan yang kacau.
-          Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) : menunjukkan abnormalitas.

Tutorial Blok 16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar