1. Anorexia nervosa
Di dalam revisi teks edisi kekempat Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-IV-TR),Anorexia nervosa dicirikan sebagai gangguan yaitu orang menolak untuk mempertahankan berat badan normal minimal, rasa takut yang hebat akan kenaikan berat badan, dan kesalahan menginterpretasikan tubuh dan bentuknyayang signifikan.
Epidemiologi
· Perempuan >>: laki2 = 10-20:1
· Usia : lazimnya pada usia remaja pertengahan; 5%→usia awal 20 thn
Etiologi
Secara neurokimia, berkurangnya akt ivitas dan pergantian norepinefrin terkesan melalui berkurangnya 3-metoksi-4-hidroksifemilglikol (MHPG) di dalam urin dan cairan serebrospinal (CSS) pada sejumlah pasien anorexia nervosa. Penigkatan MHPGmenyebabkan penurunan depresi.
· Faktor biologi
Opiat endogen mungkin memberikan konstribusi pada penyangkaan dan keadaan lapar pasien anorexia nervosa menunjukkan peningkatan BB yang berarti pada beberapa pasien yang diberi opiat antagonis.
· Faktor sosial
Pasien anorexia nervosa menemukan dukungan atas perilaku mereka dan pandangan masyarakat akan kekurusan tubuh dan olahraga.
Di keluaraga→ terdapat permusuhan, kekacauan, dan isolasi yang tinggi, serta tingkat empati dan pengasuhan yang rendah.
· Faktor psikologi dan psikodinamik
ü Obsesi terhadap makan dan kenaikan BB untuk mengejar kesetaraan dengan normal lain.
ü Merasa tubuh mereka berada di bawah kendali orang tua, sehingga melaparkan diri mungkin menjadi suatu upaya mendapatkan pengesahan sebagai orang yang unik dan spesial
Diagnosis dan Gambaran Klinis
Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Anorexia Nervosa
A. Penolakan mempertahankan BB pada atau di atas, BB normal minimal sesuai dengan usia dan tinggi badan (cth.,penurunan BB untuk mempertahankan BB hingga di bawah 85% dari yang di harapkan; atau kegagalan mencapai BB yang diharapkan selama periode pertumbuhan, sehingga menyebabkan BB di bawah 85% dari yang diharapkan) .
B. Rasa takut yang hebat akan kenaikan BB atau menjadi gemuk meskipun Bbnya kurang.
C. Gangguan cara menghayati berat atau bentuk tubuhnya, pengaruh yang tidak semestinya pada evaluasi diri mengenai BB dan bentuk tubuh, atau penyangkalan betapa seriusnya BB saat ini yang rendah.
D. Pada perempuan pasca-menstruasi, amenore, yi., tidak adanya siklus menstruasi sedikit 3 bulan berturut-turut, (seorang perempuan dianggap mengalami amenore jika periode menstruasi terjadi hanya setelah pemberian h ormon, cth., estrogen)
Menentukan tipe :
Tipe membatasi (restricting type): selama periode anorexia nervosa saat ini, orang tersebut tidak secara beratur melakukan kegiatan makan berlebihan atau perilaku mengeluarkan kembali makanannya (yi., membuat diri sendiri muntah atau penyalahgunaan laksatif, diuretik, atau enema)
Tipe makan berlebihan/ mengeluarkan makanan kembali (binge-eating/purging type); selama periode anorexia nervosa saat ini, orang tersebut melakukan kegiatan makan berlebihan atau perilaku mengeluarkan kembali makanannya (yi., membuat sendiri muntah atau ppenyalahgunaan laksatif, diuretik, atau enema) secara teratur.
Subtipe
· Tipe membatasi
Ø Mengkonsumsi sedikit mungkin kalori
Ø Pemilihan makananya dan sering memiliki ciri obsesif-kompulsif terhadap makanan
Ø Melakukan olahraga selama berjam-jam setiap hari
Ø Menunjukkan perilaku makan yang aneh
· Tipe makan berlebihan/mengeluarkan makanan kembali
Ø Memilki ciri yg sama dengan orang yang menderita bulimia nervosa
Ø Memilik keluarga yang mengalami obesitas
Ø Memiliki riwayat BB >> sebelum gangguan terjadi
Ø Cenderung disebabkan oleh penyalahgunaan zat, gangguan impuls, dan gangguan kepribadian.
Ø Melakukan olahraga berjam-jam setiap hari
Ø Menunjukkan perilaku makan yang aneh.
Diagnosis Banding
a. Gangguan depresif
Persamaan : perasaan depresi, menangis sambil mengutuk, gg. Tidur,pikiran obsesif yg mendalam,
Perbedaan : berkurangnya nafsu makan, tidak memiliki ketakutan terhadap obesitas atau gg. Citra tubuh
Anorexia nervosa : memiliki nafsu makan normal n merasa lapar
b. Somatisasi
Fluktuasi BB, muntah, dan penagngan makanan yang aneh,↓ BB tidak separah anorexia nervosa,tidak memiliki rasa takut yang patologis akan memiliki BB yg >>>
c. Skizofrenik (waham mengenai makanan)
Cenderung merasa makanannya diracuni, tidak memiliki rasa takut yang patologis terhadap obesitas, memiliki kebiasaan makan yang aneh tapi tidak memiliki semua sindrom anorexia nervosa
d. Bulimia nervosa
Terapi
a. Rawat inap di RS
Syarat : BB 20 % dibawah normal
Tujuan : mengembalikan keadaan gizi, dehidrasi, kelaparan, ketidakseimbangan elektrolit, mengurangi kematian
BB 30% dibawah normal→ RS + terapi psikatrik selama 2-6 bln
b. Psikoterapi
Ø Terapi perilaku kognitif
Ø Psikoterapi dinamika
Ø Terapi keluarga
c. Farmakoterapi
Ø Eyproheptadine ( periactin)→ u/ tipe yg membatasi
Ø Amitriptyline (elavil)
Prognosis : dubia ad bonam
Komplikasi : kelaparan→kematian
KDU : 2
2. Bulimia nervosa
Definisi :
Makan lebih banyak makanan dibandingkan sebagian besar orang pada situasi yang sama dan dalam periode waktu yang sama,disertai dengan rasa yang kuat bahwa ia kehilangan kendali.
Epidemiologi :
· Bulimia >>: anorexia nervosa
· Perempuan >>: laki2
Etiologi :
· Faktor biologi
· Faktor sosial
· Faktor psikologis
Gambaran klinis:
a. Episode berulang makan berlebihan
b. Suatu rasa tidak adanya kendali terhadap makan saat sedang makan berlebihan
c. Muntah yang dicetuskan sendiri
d. Penggunaan laksatif dan diuretik
e. Berpuasa
f. Berolahraga berlebihan untuk mencegah BB naik
g. Evaluasi diri terus menerus yang terlalu dipengaruhi bentuk dan BB
Subtipe :
· Tipe mengeluarkan kembali makanannya
Secara teratur menginduksi diri sendiri muntah atau menggunakan laksatif maupun diuretik
· Tipe tidak mengeluarkan kembali makanannya
Melakukan diet ketat, puasa, atau olahraga berlebihan
Patologi dan Pem.Lab :
· Gangguan elektrolit
· Hipomagnesium
· Hiperamilasemia
· Gg. Menstruasi
· Hipotensi
Diagnosis Banding :
· Anorexia nervosa
Terapi :
· Psikoterapi :
ü Terapi perilaku kognitif
§ Untuk menghentikan perilaku makan berlebihan dan diet yang dipertahankan
§ Mengubah kognisi dan keyakinan seseorang seseorang yang mengalami disfungsi mengenai makanan , berat, dan bentuk tubuh
ü Psikoterapi dinamik
ü Farmakoterapi
§ Anti depresan (imipramine, desipramine, trazodone)
· SSRI (fluoxetin)
Prognosis : dubia ad bonam
Komplikasi :
·
|
· Amilasemia
· Pem. Kelenjar saliva
· Gg. Elektrolit
KDU : 2
Team Samo Kito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar