Gejala-gejala primer :
Gangguan proses pikiran (bentuk, langkah, isi pikiran).
Pada skizofrenia inti gangguan memang terdapat pada proses pikiran. Yang terganggu terutama ialah asosiasi. Kadang-kadang satu ide belum selesai diutarakan, sudah timbul ide lain atau terdapat pemindahan maksud
· Inkoherensi : menggunakan arti simbolik / pikiran sering tidak mempunyai tujuan tertentu, menyebabkan jalan pikiran pada skizofrenia sukar atau tidak dapat diikuti dan dimengerti
· Blocking : pikiran seakan berhenti, tidak timbul ide lagi. Keadaan ini dinamakan biasanya berlangsung beberapa detik saja, tetapi kadang-kadang sampai beberapa hari.
· Tekanan pikiran atau “pressure of thoughts” : penderita yang mengatakan bahwa seperti ada sesuatu yang lain didalamnya yang berpikir, timbul ide-ide yang tidak dikehendaki.
· preseverasi atau stereotipi pikiran : suatu ide berulang-ulang timbul dan diutarakan oleh pasien.
· Pikiran melayang (flight of ideas) : pada pikiran melayang selalu ada efori, ide timbul sangat cepat, tetapi masih dapat diikuti, masih bertujuan.
Gangguan afek dan emosi
Gangguan ini pada skizofrenia mungkin berupa :
· Emotional blunting : misalnya penderita menjadi acuh tak acuh terhadap hal-hal penting untuk dirinya sendiri seperti keadaan keluarganya dan masa depannya. Perasaan halus sudah hilang.
· Parathimi : apa yang seharusnya menimbulkan rasa senang dan gembira, pada penderita timbul rasa sedih atau marah.
· Paramimi : penderita merasa senang dan gembira, akan tetapi ia menangis.
· Kadang-kadang emosi dan afek serta ekspresinya tidak mempunyai kesatuan
· Emosi yang berlebihan, sehingga kelihatan seperti dibuat-buat, seperti penderita yang sedang bermain sandiwara.
Gangguan kemauan
· Negativisme : sikap atau perbuatan yang negative atau berlawanan terhadap suatu permintaan.
· Ambivalensi kemauan : menghendaki dua hal yang berlawanan pada waktu yang sama, umpamanya mau makan dan tidak mau makan; atau tangan diulurkan untuk berjabat tangan, tetapi belum sampai tangannya sudah ditarik kembali. Jadi sebelum suatu perbuatan selesai sudah timbul dorongan yang berlawanan.
· Otomatisme : penderita merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain atau tenaga dari luar, sehingga ia melakukan sesuatu secara otomatis.
Gejala psikomotor
· Katatonik : gerakan-gerakan yang kurang luwes atau yang agak kaku.
· Mutisme : ada sesuatu yang melarang ia bicara. Mungkin juga oleh karena sikapnya yang negativistik
· Logorea : penderita terus bergerak saja.
· Stereotipi : Berulang-ulang melakukan suatu gerakan. umpamanya mengetok - ketok piring
· Verbigerasi : kata atau kalimat diulang-ulangi.
· Gejala katalepsi : suatu posisi badan dipertahankan untuk waktu yang lama.
· Fleksibilitas cerea: bila anggota badan dibengkokkan terasa suatu tahanan seperti pada lilin.
Gejala-gejala sekunder :
1. Waham
Mayer gross membagi waham dalam dua kelompok yaitu waham primer dan waham sekunder, waham sistematis atau tafsiran yang bersifat waham (delutional interpretations).
· Waham primer timbul secara tidak logis sama sekali, tanpa penyebab apa-apa dari luar.
· Waham sekunder biasanya logis kedengarannya dapat diikuti dan merupakan cara bagi penderita untuk menerangkan gejala-gejala skizofrenia lain.
- Waham Kebesaran : Penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, orang yang pandai sekali, orang kaya.
- Waham Berdosa : Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar. Penderita percaya sudah selayaknya ia di hukum berat.
- Waham Dikejar : Individu merasa dirinya senantiasa di kejar-kejar oleh orang lain atau kelompok orang yang bermaksud berbuat jahat padanya.
- Waham Curiga : Individu merasa selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya. Individu curiga terhadap sekitarnya. Biasanya individu yang mempunyai waham ini mencari-cari hubungan antara dirinya dengan orang lain di sekitarnya.
- Waham Cemburu : Selalu cemburu pada orang lain.
- Waham Somatik atau Hipokondria : Keyakinan tentang berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya seperti ususnya yang membusuk, otak yang mencair.
- Waham Keagamaan : Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama.
- Waham Nihilistik : Keyakinan bahwa dunia ini sudah hancur atau dirinya sendiri sudah meninggal.
- Waham Pengaruh : Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain atau kekuatan.
2. Halusinasi
Beberapa jenis halusinasi yaitu :
1. Halusinasi visual (penglihatan) : penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
2. Halusinasi auditori (pendengaran) merupakan jenis halusinasi yang banyak diderita. Jenis halusinasi ini dapat berbentuk akoasma (suara-suara yang kacau balau dan tidak dapat dibedakan secara tegas) atau phoneme (suara-suara yang seolah-olah berasal dari manusia karena terdengar jelas sehingga penderitanya mendengar dalam bentuk kata atau kalimat)
3. Halusinasi olfaktorik (pembauan) : penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai. Hal ini merupakan gambaran perasaan bersalah penderitanya.
4. Halusinasi gustatorik (pengecap) : halusinasi ini jarang dijumpai, tetapi sering terjadi bersama-sama dengan halusinasi olfaktorik.
5. Halusinasi taktil (perabaan) : halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang.
6. Halusinasi haptik : halusinasi ini merupakan suatu persepsi, di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain. Sering dijumpai pada pemakai narkoba.
7. Halusinasi kinestetik : penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba.
8. Halusinasi autoskopi : penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya.
Tutorial Blok 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar